Manado – Masyarakat Sitaro patut berbangga. Sebab, nilai-nilai Musasimbua Wusa tampaknya akan muncul dalam khazanah sosial budaya nasional. Nilai kebersamaan yang lahir dari masyarakat Kabupaten 47 pulau tersebut, beberapa hari lalu diseminarkan pada forum peneliti yang disponsori oleh Badan Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Sulawesi Utara.
Tim peneliti nilai Musasimbua Wusa yang terdiri dari Mister Gidion Maru, Agus Walukow, Joli Rawis dan Budi Kristanto menemukan bahwa Musasimbua Wusa merupakan bentuk kebersamaan yang merefleksikan beberapa konsep dasar dalam kehidupan masyarakat Sitaro.
“Yakni konsep mupakahang hale, mutatulung, mutatehung atau musasumbala, mupapahia, musingkana ung, mupalose dan singpun (identitas serumpun). Ini kekayaan yang dimiliki masyakarat sitaro dan layak untuk terus dipraktekan dan dipertahankan”, ujar Maru seusai seminar tersebut.
Hadir dalam seminar yang diselenggarakan di Hotel Formosa tersebut Kepala BNPB, Drs Rusli Manorek dan sejumlah akademisi baik dari Unsrat dan Unima serta para peneliti lainnya. Salah seorang pembahas mengatakan bahwa nilai-nilai seperti Musasimbua Wusa ini layak untuk dipromosikan sebagai warisan atau cara hidup ke UNESCO. Hasil akhir dari penelitian ini akan segera dibukukan dan dimasukan ke Perpustakan Nasional. (Agust Hari)