Tahuna—Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Persatuan Guru Repulik Indonesia (PGRI), yang dilaksanakan di Lapangan Santiago, Senin (2/12), pagi menuai sorotan dari masyarakat dan lembaga LSM. PASalnya sejumlah guru ketika berupacara menggunakan payung.
“ Tingkah sejumlah guru tersebut patut dipertanyakan jangan-jangan semangat nasionalis guru-guru sudah luntur. Sebab upacara dengan payung itu tidak bermakna,” ungkap ketua LP3ST Ferry Bawole.
Walaupun sebelum upacara dimulai sudah diperingatan untuk tidak menggunakan payung pada saat upacara berlangsung. Namun peringatan tersebut dihiraukan oleh sebagian guru yang ada. Pemandangan yang berbeda dimana Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Drs HR Makagansa MSi ketika menjadi inspektur upacara rela berpanasan-panasan diterik matahari untuk mengikuti peringatan HUT ke-68 PGRI bersama Wakil Bupati Jabes E Gaghana SE ME, serta Sekretaris Kabupaten Ir Willy Kumentas MSi, beserta anak sekolah yang rela berpanasan.
Sekretaris Kabupaten Ir Willy Kumentas MSi ketika ditemui, sangat menyayangkan sikap yang ditunjukan sebagian guru ketika memakai payung pada saat upacara.
“Hal seperti ini akan kami evaluasi, agar kedepan tidak ada lagi guru maupun PNS dalam upacara menggunakan payung. Sebab ini akan menghilangkan makna dari upacara bendera tersebut,” kata Kumentas usai upacara. (Gun Takalawangeng)