Manado – Memiriskan, jadi pahlawan saat Kota Manado meraih Adipura, justru hak buruh sampah diabaikan. 634 gaji buruh sampah masih menggantung, belum dibayarkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado.
Sebagaimana informasi yang berhasil dihimpun wartawan kemarin, gaji buruh tersebut semestinya diterima per Desember tahun lalu. Meski telah dinanti-nanti, gaji tersebut tak kunjung dibayarkan. Padahal saat itu, buruh sampah menanti datangnya perayaan Natal.
“Entah kenapa gaji kami saat itu belum dibayarkan. Padahal kami berharap banyak diterima secepatnya karena menghadapi Natal dan Tahun Baru,” jelas sejumlah buruh sampah kepada wartawan.
Dinas Kebersihan dinilai hanya menguras tenaga buruh dan tidak memerhatikan hak karyawan. Selain itu, buruh sampah yang terdiri dari penyapu jalan, penata taman, pengangkut sampah, sopir dan operator loader dituntut kerja maksimal.
“Kami sakit, sudah pasti gaji kami tidak dibayarkan. Kami juga dituntut kerja maksimal meski fasilitas seperti jamsostek dan fasilitas lainnya tidak diperhatikan,” tambah mereka.
Karenanya harap mereka, tahun ini Dinas Kebersihan Kota Manado mesti lebih memerhatikan kesejahteraan setiap buruh. Apalagi kebutuhan terus meningkat.
“Kami loyal terhadap tugas keseharian. Tapi tolong diperhatikan kesejahteraan kami. Seperti sekarang ini gaji kami belum dibayarkan,” tambah mereka yang mewanti-wanti agar namanya jangan dikorankan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado Drs Didi Salendu yang dikonfirmasi membenarkan belum dibayarkannya gaji bulan Desember tersebut.
“Kami secepatnya mengusahkan. Mudah-mudahan sebelum tanggal 10 Januari sudah harus dibayarkan,” jelasnya sambil berharap buruh kebersihan tetap bekerja seperti biasanya tidak terpengaruh keterlambatan pembayaran gaji.
Manado – Memiriskan, jadi pahlawan saat Kota Manado meraih Adipura, justru hak buruh sampah diabaikan. 634 gaji buruh sampah masih menggantung, belum dibayarkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado.
Sebagaimana informasi yang berhasil dihimpun wartawan kemarin, gaji buruh tersebut semestinya diterima per Desember tahun lalu. Meski telah dinanti-nanti, gaji tersebut tak kunjung dibayarkan. Padahal saat itu, buruh sampah menanti datangnya perayaan Natal.
“Entah kenapa gaji kami saat itu belum dibayarkan. Padahal kami berharap banyak diterima secepatnya karena menghadapi Natal dan Tahun Baru,” jelas sejumlah buruh sampah kepada wartawan.
Dinas Kebersihan dinilai hanya menguras tenaga buruh dan tidak memerhatikan hak karyawan. Selain itu, buruh sampah yang terdiri dari penyapu jalan, penata taman, pengangkut sampah, sopir dan operator loader dituntut kerja maksimal.
“Kami sakit, sudah pasti gaji kami tidak dibayarkan. Kami juga dituntut kerja maksimal meski fasilitas seperti jamsostek dan fasilitas lainnya tidak diperhatikan,” tambah mereka.
Karenanya harap mereka, tahun ini Dinas Kebersihan Kota Manado mesti lebih memerhatikan kesejahteraan setiap buruh. Apalagi kebutuhan terus meningkat.
“Kami loyal terhadap tugas keseharian. Tapi tolong diperhatikan kesejahteraan kami. Seperti sekarang ini gaji kami belum dibayarkan,” tambah mereka yang mewanti-wanti agar namanya jangan dikorankan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado Drs Didi Salendu yang dikonfirmasi membenarkan belum dibayarkannya gaji bulan Desember tersebut.
“Kami secepatnya mengusahkan. Mudah-mudahan sebelum tanggal 10 Januari sudah harus dibayarkan,” jelasnya sambil berharap buruh kebersihan tetap bekerja seperti biasanya tidak terpengaruh keterlambatan pembayaran gaji.