Airmadidi – Arus penolakan rencana pemerintah menaikkan BBM, terus bergaung. Jika sebelumnya penolakan datang dari GMNI Kota Bitung kini GMNI Minahasa Utara (Minut) juga menyatakan hal yang sama.
“Pemerintah jangan terlalu bereaksi dengan mengambil jalan pintas menaikkan harga BBM dan mencabut subsidi dengan alibi penyelamatan ekonomi negara,” ujar Audi Kalumata Ketua GMNI Minut dalam rilisnya, Senin (17/6) malam.
Menurutnya, seharusnya pemerintah memikirkan jalan lain dalam usaha penyelamatan ekonomi Indonesia. “Ini sangat tidak rasional, rezim SBY-Boediono yang didukung mesin partai dengan para wakil rakyat tidak terbuka soal kondisi keuangan negara padahal masih banyak usaha penyelamatan ekonomi negara,” kata Kalumata yang didampingi David Lamia wakilnya.
Keduanya meminta pemerintah melaksanakan Pasal 33 UUD 45, nasionalisasi perusahaan asing, sita aset koruptor, dan lainnya. “Kenaikan BBM akan membuat harga melambung tinggi padahal pendapatan perkapita masyarakat tidak bergerak naik,” katanya.(enk)