Manado – Sulawesi Utara telah masuk pada program nasional Master Plan Percepatan Pengembangan Ekonomi Indonesia (MP3EI)dan Koridor 6 pembangunan Sulawesi Utara, Maluku dan Papua. Salah-satunya adalah pembangunan tol Manado-Bitung.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Dr Sinyo Harry Sarundajang pada Rapat Paripurna Istimewa penyampaian/penyerahan keputusan DPRD sebagai rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012, Senin (6/5).
“Pertemuan langsung dengan koordinator MP3EI yang juga Menko Perekonomian RI, Hatta Rajasa. Pada waktu MP3EI ini dicetuskan dua tahun lalu, maka kita sudah memasukkan dalam list percepatan pembangunan ekonomi untuk Sulawesi Utara yang filosofinya menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang di wilayah timur Indonesia,” ujar Sarundajang.
Menurut Sarundajang, dalam skala kecil sudah dilakukan berbagai program menjadikan Sulut sebagai pusat logistik nasional, konektifitas internasional, pengembangan pusat produksi hasil pertanian, perkebunan, perikanan, migas dan pertambangan nasional dengan dana APBN.
“Sekarang kita menuju pada skala besar bukan APBN, tapi dengan dana yang didukung sepenuhnya oleh MP3EI yang memiliki total anggaran 500 trilliun rupiah. Sulawesi Utara telah masuk pada awal MP2EI ini adalah tol Manado-Bitung dengan anggaran kurang lebih 4 triliun rupiah. Jalan tol adalah jalan yang sangat mahal sehingga pembangunannya perlu pengkajian secara matang.
Nah, tol Manado-Bitung setelah dikaji sekitar 2-3 tahun lalu ternyata memenuhi syarat dan memiliki prospek bagus, yakni bandara dan pelabuhan sebagai pintu gerbang. Setelah mendapatkan persetujuan pemerintah maka kita mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat setengahnya atau kurang lebih 2 trilliun rupiah. Tender tol Manado-Bitung bulan Oktober dan peletakan batu pertama pada 16 Januari 2014,” tukas Sarundajang. (Jerry)
Manado – Sulawesi Utara telah masuk pada program nasional Master Plan Percepatan Pengembangan Ekonomi Indonesia (MP3EI)dan Koridor 6 pembangunan Sulawesi Utara, Maluku dan Papua. Salah-satunya adalah pembangunan tol Manado-Bitung.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Dr Sinyo Harry Sarundajang pada Rapat Paripurna Istimewa penyampaian/penyerahan keputusan DPRD sebagai rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012, Senin (6/5).
“Pertemuan langsung dengan koordinator MP3EI yang juga Menko Perekonomian RI, Hatta Rajasa. Pada waktu MP3EI ini dicetuskan dua tahun lalu, maka kita sudah memasukkan dalam list percepatan pembangunan ekonomi untuk Sulawesi Utara yang filosofinya menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang di wilayah timur Indonesia,” ujar Sarundajang.
Menurut Sarundajang, dalam skala kecil sudah dilakukan berbagai program menjadikan Sulut sebagai pusat logistik nasional, konektifitas internasional, pengembangan pusat produksi hasil pertanian, perkebunan, perikanan, migas dan pertambangan nasional dengan dana APBN.
“Sekarang kita menuju pada skala besar bukan APBN, tapi dengan dana yang didukung sepenuhnya oleh MP3EI yang memiliki total anggaran 500 trilliun rupiah. Sulawesi Utara telah masuk pada awal MP2EI ini adalah tol Manado-Bitung dengan anggaran kurang lebih 4 triliun rupiah. Jalan tol adalah jalan yang sangat mahal sehingga pembangunannya perlu pengkajian secara matang.
Nah, tol Manado-Bitung setelah dikaji sekitar 2-3 tahun lalu ternyata memenuhi syarat dan memiliki prospek bagus, yakni bandara dan pelabuhan sebagai pintu gerbang. Setelah mendapatkan persetujuan pemerintah maka kita mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat setengahnya atau kurang lebih 2 trilliun rupiah. Tender tol Manado-Bitung bulan Oktober dan peletakan batu pertama pada 16 Januari 2014,” tukas Sarundajang. (Jerry)