Manado – Dari hasil survei Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Sulut, ternyata untuk memenuhi ketahanan pangan di Kabupaten Sangihe, dipasok (dipenuhi) dari luar daerah.
Hal itu dikatakan Sekretaris Pokja Ahli DKP Sulut, DR Rino Rogi di sela-sela Kunjungan Kerja Wagub Sulut, Dr Djouhari Kansil MPd di Tahuna, Sabtu (27/4) lalu.
Menurut Rogi, DKP yang merupakan perpanjangan tangan dari Pemprov Sulut, terus melakukan survei ketahanan pangan di daerah-daerah kepulauan di Nusa Utara, dengan maksud agar pemprov bisa mengetahui ketahanan pangan di salah satu daerah perbatasan.
“Saat ini selama dua hari saya (Rogi) red, didampingi Sekretariat DKP, Medry Lumintang baru selesai melakukan suvei langsung lapangan di Kota tahuna dan sekitarnya, ternyata ketersediaan pangan di Sangihe itu sebagian besar masih dipenuhi dari luar daerah yaitu dari Manado dan Makassar, terutama komoditi beras,” katanya.
Rogi mengatakan, strategi untuk memenuhi kekurangan pangan ini telah dipenuhi atau diperkuat dengan pangan lokal yag ada di salah satu daerah perbatasan di Nusa Utara itu, dengan pangan lokal seperti sagu, pisang dan umbi-umbian. Alasannya, bahwa pangan lokal tersebut banyak tersedia di daerah yang dipimpin oleh Bupati Hironimus Rompas Makagansa itu. Faktor alam seperti cuaca buruk sangat mempengaruhi distribusi pangan di Kota Tahuna.
“Sebelumnya kami telah melakukan survei di Kabupaten Talaud,” tambah salah satu pakar pertanian dari Unsrat Manado.(*/jrp)