Bitung – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bitung berharap Walikota, Hanny Sondakh mau menemui warga Pasar Girian. Mengingat ada sejumlah permasalahan yang ingin disampaikan warga terkait kebijakan Pemkot melakukan relokasi Pasar Girian ke Pasar Pinasungkulan Sagerat.
“Walikota harus berani menemui warga agar informasi-informasi sepihak yang sampai ke warga Pasar Girian bisa terklarifikasi,” kata Ketua GMNI Kota Bitung, Edwin Tumurang, Sabtu (6/4).
Jika tidak menurut Tumarang, warga akan tidak percaya lagi kepada walikota dan informasi yang didapatkan sepihak akan dianggap benar.
“Walikota jangan hanya mendengar laporan dari pejabat atau stafnya, karena aksi yang dilakukan warga Pasar Girian Jumat (5/4) lalu bertanda jika masih ada permasalahan yang mengganjal di lokasi pasar,” ujarnya.
Tumurang sendiri berharap Sondakh mencontoh Jokowi yang berani menemui warganya dan mendengar keluh kesah serta permasalahan yang dirasakan warganya.
“Setahu saya, dulu bapak walikota aktif berbaur dengan warganya, kenapa sekarang beliau terkesan menghindar. Harusnya beliau lebih berani sama seperti Jokowi,” tukasnya.
Sementara itu, Kabag Humas, Erwin Kontu membantah jika walikota menghindar ketika warga Pasar Girian hendak menemui Jumat lalu. Pasalnya menurut Kontu, hari itu jadwal walikota dan wakil walikota sangat padat sehingga tidak sempat menemui warga Pasar Girian.
“Pagi hari walikota dan wakil walikota menghadiri pertemuan dengan gubernur di Paninsula Manado, kemudian dilanjutkan menerima kunjungan menteri,” kata Kontu.
Sorenya hingga malam menurut Kontu, walikota dan wakil walikot bersama sejumlah pejabat Pemkot menghadiri acara di Christian Development Center (CDC).
“Bukan menghindar tapi kebetulan jadwal walikota dan wakil walikota sangat padat. Ditambah lagi tidak ada informasi soal warga akan bertemu langsung dengan bapak pada hari itu,” cetusnya.(enk)