Manado – Setelah 14 hari tanggap darurat bencana di Sulawesi Utara selain memakan korban jiwa yang banyak, bencana yang terjadi pada Minggu (17/2) yang lalu juga memakan korban materi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut Hoyke Makarawung bahkan menyatakan, kerugian akibat bencana yang terjadi di Sulut mencapai 631 milliyar rupiah.
“Yah kerugian materi akibat bencana yang terjadi di Sulut pada umumnya ditaksir mencapai 631 milliar rupiah,” kata Makarawung.
Makarawung menambahkan, walaupun tanggap darurat di Sulut telah selesai, pihaknya masi terus mendata perkembangan dilapangan pasca bencana banjir dan tanah longsor.
“Kita akan terus lakukan perbaikan, karena sekarang masa pemulihan jadi masih diferivikasi hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ujar Makarawung kepada BeritaManado.com. (Jrp)
Manado – Setelah 14 hari tanggap darurat bencana di Sulawesi Utara selain memakan korban jiwa yang banyak, bencana yang terjadi pada Minggu (17/2) yang lalu juga memakan korban materi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut Hoyke Makarawung bahkan menyatakan, kerugian akibat bencana yang terjadi di Sulut mencapai 631 milliyar rupiah.
“Yah kerugian materi akibat bencana yang terjadi di Sulut pada umumnya ditaksir mencapai 631 milliar rupiah,” kata Makarawung.
Makarawung menambahkan, walaupun tanggap darurat di Sulut telah selesai, pihaknya masi terus mendata perkembangan dilapangan pasca bencana banjir dan tanah longsor.
“Kita akan terus lakukan perbaikan, karena sekarang masa pemulihan jadi masih diferivikasi hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ujar Makarawung kepada BeritaManado.com. (Jrp)