Amurang—Masalah harga kopra di Minahasa Selatan dan Sulawesi Utara yang dibeli PT Cargill Indonesia di Amurang sangat berbeda dengan perusahaan minyak kelapa mentah lainnya. Bahkan, ada dugaan kalau PT Cargill mempermainkan harga tersebut.
Merasa hal tersebut PT Cargill Indoesia Amurang tidak menjamin kesejahteraan petani kopra di Minsel dan Sulut. Maka, petani kopra Minsel kembali melakukan demo di perusahaan milik Amerika Serikat, Senin (26/11) mulai pukul 10.00 dan berakhir pukul 13.30 Wita.
‘’Ya, sejak kehadiran PT Cargill Indonesia di Amurang, bahwa petani kopra Minsel merasa banyak dipermainkan. Hitung-hitung perusahaan milik Amerika Serikat yang berpusat di Filipina tersebut tidak transparan dengan petani kopra di Sulut dan Minsel,’’ tanya Roby Sangkoy, korlap aksi demo tersebut.
Lanjut Sangkoy, bahwa PT Cargill juga tidak transparan. Bahkan, ada hal-hal yang tidak bisa dikemukakan secara langsung kepada petani kopra. Seharusnya, pihak PT Cargill Indonesia transparansi soal harga.
‘’Kalau juga disampaikan bahwa, harganya sesuai pasar dunia. Tetapi, kenapa pula masih tak mau menjelaskan bagaimana detailnya. Padahal, beberapa perusahaan minyak mentah di Sulut justru harganya diatas PT Cargill Indonesia di Amurang,’’ ujarnya.
“Dengan demikian, kami minta transparansi atas harga kopra tersebut. Ingat, pasca demo pertama belum lama ini belum ada solusinya atas turunnya harga kopra. Kalau juga hanya memberikan keterangan kepada Pers. Kami jelas-jelas belum menerimanya, bahkan cenderung ini banyak permainan kotor perusahaan Cargill Indonesia tersebut.”
‘’Oleh sebab itu, kami tak akan tinggal diam dengan masalah ini. Kalau perlu, mungkin saya tak lagi memimpin demo seperti ini. Namun, siapa sangka akan ada warga/petani kopra lain yang akan memimpin bersama-sama mahasiswa asal Minsel disini. Catat, bahwa hal ini tak akan pernah didiamkan,’’ tukas Sangkoy yang juga anggota DPRD Minsel ini. (and)