
Minut, BeritaManado.com — Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado yang berkedudukan di Desa Tumaluntung, Minahasa Utara sukses menggelar pelatihan cara penyelamatan di reruntuhan gedung.
Pelatihan tersebut diikuti 21 personel Basarnas Manado, selama tiga hari yaitu 29 September sampai 1 Oktober 2022.
Kepala Kantor SAR Manado Monce Brury menjelaskan, pelatihan ini dilaksanakan karena melihat banyaknya gedung tinggi di Sulawesi Utara.
Olehnya, masyarakat perlu mewaspadai gempa besar yang mengakibatkan gedung runtuh dan jalan rusak yang seperti terjadi di daerah Mamuju dan Palu, Sulawesi Tengah.
“Semua orang tidak ada yang mengharapkan akan terjadi gempa yang mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa. Olehnya personil Basarnas Manado menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) dan peralatan untuk bersiap membantu sesama ketika terjadi bencana,” ujar Monce, Senin (3/10/2022).
Selama tiga hari pelatihan, para peserta menerima 10 materi, antara lain, materi Misis Urban SAR, Bahan Bangunan, Struktur dan Kerusakan, Pemilihan Struktur dan Penandaan Insarag, Keselamatan Operasi, TEA (Tool, Equipment & Accesoris, Teknik Mencari & Menemukan Korban, Mengangkat dan Menstabilkan Beban, Teknik & Strategi Penyelamatan, Metode Shoring, Crust and Compartement Syndrome.
Adapun pemateri merupakan personil Basarnas Manado yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan terkait Colapse Structure Search and Rescue (CSSR) di Balai Diklat Basarnas.
Monce Brury menyampaikan bahwa melalui latihan ini, Basarnas Manado siap melakukan tugas-tugas SAR ketika terjadi musibah di Sulawesi Utara maupun daerah lain, apabila diperlukan.
“Seperti contoh ketika kami juga menurunkan personil pada saat terjadi gempa dan tsunami di Palu sehingga penanganan dan evakuasi korban cepat dan efisien. Memang musibah dan bencana setiap orang tidak mengetahuinya akan tetapi kami sudah siap apabila itu semua terjadi. Misi kami adalah penyelamatan dan mencari korban sehingga korban cepat ditemukan dan di selamatkan,” pungkas Monce Brury.
(***/Finda Muhtar)