Amurang—Tahun 2013 disebut tahunnya politik. Kenapa politik? Karena, 2013 saatnya para punggawa yang ingin menjual nama untuk masuk dalam kursi empuk. Tahun 2013, juga menjadikan warga untuk mencari muka kepada masyarakat pada umumnya.
‘’Ya, apa bole dikata. Tahun 2013 semua orang menyebut adalah tahunnya politik. Karena, 2013 mulai bergerilia orang-orang yang akan mencari nama. Termasuk, kursi untuk menjadi calon legislatif dalam Pemilihan Umum Calon Legislatig (Pilcaleg) 2014,’’ kata Refly Kewo, salah satu pengurus partai besar di Minsel.
Kewo juga menjelaskan, bahkan pun mulai Januari 2013 sudah ada sejumlah calon yang melakukan sosialisasi dalam rangka Pilcaleg tersebut. Sudah menjadi kebiasaan, satu tahun kebelakang ini sudah banyak oknum-oknum yang ingin mencari nama untuk masuk dalam Pilcaleg 2014.
‘’Oleh sebab itu, partai-partai besar seperti PG, PDIP, PD serta Partai Gerindra dan Partai Hanura termasuk Partai Nasdem sama-sama mulai melaksanakan sosialisasi. Sebagai warga Minsel melihat hal diatas sah-sah saja. Biarkan mereka, namun untuk melihat siapa yang berhak masuk dalam struktur duduk adalah warga sendiri. Warganya yang harus melihat mana yang pantas duduk sebagai anggota DPRD Minsel ataupun Sulut periode 2014-2019,’’ ungkapnya. (and)