Airmadidi-Langit Kabupaten Minahasa Utara (Minut) tepatnya dekat Gunung Klabat, memberi pemandangan unik, pada Senin (24/4/2017) sore.
Awan yang bentuknya mirip pusaran angin topan menyedot perhatian sejumlah masyarakat.
Beberapa warga bahkan sempat mengambil beberapa foto untuk mengabadikan fenomena awan tersebut.
“Special gift hunting. Jarang-jarang lia,” tulis Vitha Kalesaran pada akun media sosial Facebook (Fb), saat melihat awan unik dari Kebun Sawah Desa Winetin Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara.
Tidak hanya Vitha, Stephen Lengkong juga melihat dan mendokumentasikan bentuk awal tersebut.
“Venomena. Twistter comolonimbus @gunung klabat,” tulis Lengkong di Fb.
Sementara itu, Lisa Pongajow warga Desa Matungkas Kecamatan Dimembe, melihat fenomena awan unik ini sebagai tanda-tanda akhir zaman.
“Fenomena alam…mungkinkah sangkakala berbunyi…” tulis Lisa dalam keterangan foto yang diunggah di Fb miliknya.
Belum diketahui penyebab terjadinya fenomena awan mirip pusaran angin topan, hanya saja tak lama sejak kemunculan awan tersebut, Minahasa Utara kemudian diguyur hujan sangat deras selama kurang lebih satu jam.(findamuhtar)
Airmadidi-Langit Kabupaten Minahasa Utara (Minut) tepatnya dekat Gunung Klabat, memberi pemandangan unik, pada Senin (24/4/2017) sore.
Awan yang bentuknya mirip pusaran angin topan menyedot perhatian sejumlah masyarakat.
Beberapa warga bahkan sempat mengambil beberapa foto untuk mengabadikan fenomena awan tersebut.
“Special gift hunting. Jarang-jarang lia,” tulis Vitha Kalesaran pada akun media sosial Facebook (Fb), saat melihat awan unik dari Kebun Sawah Desa Winetin Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara.
Tidak hanya Vitha, Stephen Lengkong juga melihat dan mendokumentasikan bentuk awal tersebut.
“Venomena. Twistter comolonimbus @gunung klabat,” tulis Lengkong di Fb.
Sementara itu, Lisa Pongajow warga Desa Matungkas Kecamatan Dimembe, melihat fenomena awan unik ini sebagai tanda-tanda akhir zaman.
“Fenomena alam…mungkinkah sangkakala berbunyi…” tulis Lisa dalam keterangan foto yang diunggah di Fb miliknya.
Belum diketahui penyebab terjadinya fenomena awan mirip pusaran angin topan, hanya saja tak lama sejak kemunculan awan tersebut, Minahasa Utara kemudian diguyur hujan sangat deras selama kurang lebih satu jam.(findamuhtar)