Ratahan, BeritaManado.com – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) konstalasi politik terlihat sangat jauh berbeda dengan kabupaten/kota lainnya yang menggelar pesta demokrasi lima tahun tersebut.
Pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka menilai, suasana jelang Pilkada di Mitra relatif adem ayem atau sepi manuver.
“Dibeberapa daerah geliat Pilkada mulai terasa bahkan mulai panas dalam rangka perebutan tiket atau SK partai poltik yang akan mengusung. Sedangkan di Mitra dari amatan saya biasa-biasa saja sejauh ini,” ungkapnya.
Dikatakan Tumbelaka, untuk Mitra nampaknya petahana Bupati James Sumendap terlihat hanya berjalan sendiri atau belum ada lawan-lawan yang melakukan manuver untuk merebut hati rakyat.
“Secara demokrasi kondisi ini kurang menggembirakan karena masyarakat dirugikan dalam pengenalan bakal calon pemimpinnya,” ujarnya.
Disisi lain Tumbelaka menyebutkan, dari beberapa hasil survei yang ada, posisi petahana sejauh ini menunjukan tingkat popularitas dan elektabilitas sangat tinggi dan stabil.
“Penilaian saya ini lebih dikarenakan selain beberapa program pembangunan JS dianggap dapat dirasakan oleh masarakat, juga karena gaya interaksinya yang berbeda,” paparnya. (rulan sandag)
Ratahan, BeritaManado.com – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) konstalasi politik terlihat sangat jauh berbeda dengan kabupaten/kota lainnya yang menggelar pesta demokrasi lima tahun tersebut.
Pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka menilai, suasana jelang Pilkada di Mitra relatif adem ayem atau sepi manuver.
“Dibeberapa daerah geliat Pilkada mulai terasa bahkan mulai panas dalam rangka perebutan tiket atau SK partai poltik yang akan mengusung. Sedangkan di Mitra dari amatan saya biasa-biasa saja sejauh ini,” ungkapnya.
Dikatakan Tumbelaka, untuk Mitra nampaknya petahana Bupati James Sumendap terlihat hanya berjalan sendiri atau belum ada lawan-lawan yang melakukan manuver untuk merebut hati rakyat.
“Secara demokrasi kondisi ini kurang menggembirakan karena masyarakat dirugikan dalam pengenalan bakal calon pemimpinnya,” ujarnya.
Disisi lain Tumbelaka menyebutkan, dari beberapa hasil survei yang ada, posisi petahana sejauh ini menunjukan tingkat popularitas dan elektabilitas sangat tinggi dan stabil.
“Penilaian saya ini lebih dikarenakan selain beberapa program pembangunan JS dianggap dapat dirasakan oleh masarakat, juga karena gaya interaksinya yang berbeda,” paparnya. (rulan sandag)