Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil
Manado – Dipenghujung bulan Januari 2015 ini, tercatat 95 kasus DBD terjadi di Kota Manado dan 3 warga diantaranya meninggal.
Sebagai upaya penanganan terhadap perkembangan penyakit mematikan tersebut, Wakil Wali (Wawali) Kota Manado Harley Mangindaan berkoordinasi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Djouhari Kansil.
“Soal status DBD di Kota Manado, Pemprov belum bisa menentukan statusnya KLB (Kejadian Luar Biasa). Karena status KLB DBD minimal 4 warga meninggal akibat DBD,” kata Wagub Kansil.
Ia juga mengingatkan pemerintah Kota Manado, agar memperhatikan kebersihan lingkungan, fogging, intens menggelar sosialisasi serta membagi-bagikan abate merupakan langkah pencegahan.
“Kesadaran akan kebersihan lingkungan, fogging di setiap wilayah, dan membagikan abate ke masyarakat harus terus dilakukan, karena dengan begitu ada langkah pencegahan,” ujar Wagub Kansil kepada Wawali Mangindaan, ketika bersama-sama melakukan fogging di Kelurahan Paniki Kecamatan Mapanget.
Kansil pun mengingatkan Wawali Mangindaan untuk intens turun ke masyarakat dalam rangka menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Dan pada kesempatan itu juga, Wagub Kansil memberikan apresiasi terhadap komunitas-komunitas yang bersama Wawali Mangindaan menunjukkan kepeduliannya terhadap penanganan penyebaran BDB tersebut.
“Wawali harus sering turun ke warga untuk mengawasi apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan masyarakat. Saya juga mengapreasi kepada para komunitas yang sudah membantu warga dengan kegiatan fogging ini,” pesan Kansil kepada Wawali Mangindaan.
Sementara itu, disela-sela kegiatan fogging bersama komunitas yang digalangnya, Wawali Mangindaan meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) secara aktif dan tanggap melakukan inovasi ketika alat fogging rusak dan terus menggelar sosialisasi ditengah masyarakat.
“Saya sangat yakin, dengan kebersihan lingkungan yang terjaga, program 3M (mengubur, menguras, menutup) mampu memutus rantai berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD. Kegiatan sosialisasi di pemukiman warga dan sekolah harus intens dilakukan,” tandasnya. (leriandokambey)
Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil
Manado – Dipenghujung bulan Januari 2015 ini, tercatat 95 kasus DBD terjadi di Kota Manado dan 3 warga diantaranya meninggal.
Sebagai upaya penanganan terhadap perkembangan penyakit mematikan tersebut, Wakil Wali (Wawali) Kota Manado Harley Mangindaan berkoordinasi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Djouhari Kansil.
“Soal status DBD di Kota Manado, Pemprov belum bisa menentukan statusnya KLB (Kejadian Luar Biasa). Karena status KLB DBD minimal 4 warga meninggal akibat DBD,” kata Wagub Kansil.
Ia juga mengingatkan pemerintah Kota Manado, agar memperhatikan kebersihan lingkungan, fogging, intens menggelar sosialisasi serta membagi-bagikan abate merupakan langkah pencegahan.
“Kesadaran akan kebersihan lingkungan, fogging di setiap wilayah, dan membagikan abate ke masyarakat harus terus dilakukan, karena dengan begitu ada langkah pencegahan,” ujar Wagub Kansil kepada Wawali Mangindaan, ketika bersama-sama melakukan fogging di Kelurahan Paniki Kecamatan Mapanget.
Kansil pun mengingatkan Wawali Mangindaan untuk intens turun ke masyarakat dalam rangka menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Dan pada kesempatan itu juga, Wagub Kansil memberikan apresiasi terhadap komunitas-komunitas yang bersama Wawali Mangindaan menunjukkan kepeduliannya terhadap penanganan penyebaran BDB tersebut.
“Wawali harus sering turun ke warga untuk mengawasi apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan masyarakat. Saya juga mengapreasi kepada para komunitas yang sudah membantu warga dengan kegiatan fogging ini,” pesan Kansil kepada Wawali Mangindaan.
Sementara itu, disela-sela kegiatan fogging bersama komunitas yang digalangnya, Wawali Mangindaan meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) secara aktif dan tanggap melakukan inovasi ketika alat fogging rusak dan terus menggelar sosialisasi ditengah masyarakat.
“Saya sangat yakin, dengan kebersihan lingkungan yang terjaga, program 3M (mengubur, menguras, menutup) mampu memutus rantai berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD. Kegiatan sosialisasi di pemukiman warga dan sekolah harus intens dilakukan,” tandasnya. (leriandokambey)