Manado – Helfried Lombo, berasal dari tanah Karangetang melihat langsung kondisi di tanah kelahirannya, yang masih terdapat jurang antara orang kaya dan orang miskin.
Hello (nama panggilan di masyarakat) ingin memperjuangkan nasib sesama saudara sekampung di Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro) dimana keadaan sekarang belum banyak berubah dibandingkan sebelum dimekarkan dari kabupaten induk Sangihe.
“Hanya orang susah yang mengerti keadaan orang susah, karena sama-sama merasakan kekurangan dan penderitaan, karena tak akan membodohi kaumnya yang senasib,” kata Helfried Lombo selaku bakal calon Bupati Sitaro ini.
Untuk meyakinkan masyarakat, Hello selaku kader PDIP tidak mengandalkan uang, karena beliau anti politic uang. Bermodalkan hati mencintai masyarakat susah, ketulusan menolong masyarakat, serta kemampuan ilmu, pengalaman dan wawasanlah menjadi andalan, sambil mengandalkan iman kepada Tuhan.
“Apa yang tak dipikirkan orang lain, itulah yang akan saya lakukan, seperti fokus membangun dari desa. Dengan demikian manfaat pembangunan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, saya Hello sama sekali tak mau menyentuh proyek. Biarkan saja dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, kecuali untuk urusan kesehatan dan pendidikan adalah tanggung jawab utama saya,” terang Helfried Lombo. (YohanesTumengkol)
Manado – Helfried Lombo, berasal dari tanah Karangetang melihat langsung kondisi di tanah kelahirannya, yang masih terdapat jurang antara orang kaya dan orang miskin.
Hello (nama panggilan di masyarakat) ingin memperjuangkan nasib sesama saudara sekampung di Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro) dimana keadaan sekarang belum banyak berubah dibandingkan sebelum dimekarkan dari kabupaten induk Sangihe.
“Hanya orang susah yang mengerti keadaan orang susah, karena sama-sama merasakan kekurangan dan penderitaan, karena tak akan membodohi kaumnya yang senasib,” kata Helfried Lombo selaku bakal calon Bupati Sitaro ini.
Untuk meyakinkan masyarakat, Hello selaku kader PDIP tidak mengandalkan uang, karena beliau anti politic uang. Bermodalkan hati mencintai masyarakat susah, ketulusan menolong masyarakat, serta kemampuan ilmu, pengalaman dan wawasanlah menjadi andalan, sambil mengandalkan iman kepada Tuhan.
“Apa yang tak dipikirkan orang lain, itulah yang akan saya lakukan, seperti fokus membangun dari desa. Dengan demikian manfaat pembangunan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, saya Hello sama sekali tak mau menyentuh proyek. Biarkan saja dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, kecuali untuk urusan kesehatan dan pendidikan adalah tanggung jawab utama saya,” terang Helfried Lombo. (YohanesTumengkol)