Bitung – Sudah dua hari sejumlah anggota DPRD Kota Bitung yang tergabung dalam Badan Anggaran (Banggar) melakukan pembahasan dengan Tim Anggaran Pemkot Bitung terkait usulan perubahan APBD 2017.
Pembahasan itu dimulai Senin (21/08/2017) dan berakhir Selasa (22/08/2017) malam di ruangan paripurna dengan tertutup.
Menurut Sekretaris DPRD Kota Bitung, Olga Makarauw, proses pembahasan cukup alot karena Banggar benar-benar melakukan pembahasan satu persatu mata anggaran APBD Perubahan sebelum diparipurnakan untuk dibahas per komisi.
“Banggar dengan tim anggaran Pemkot melakukan pembahasan sesuai mekanisme yang ada,” kata Olga, Rabu (23/08/2017).
Olga menjelaskan, usulan APBD Perubahan benar-benar ditelisik satu persatu oleh Banggar dan tim anggaran Pemkot karena DAU mengalami penundaan serta sejumlah potensi PAD dihilangkan.
“Otomatis kita harus melakukan penghematan hingga tiap perangkat daerah anggarannya dikurangi 15% termasuk Sekretariat DPRD,” katanya.
Terkait pemangkasan anggaran di Sekretariat DPRD, Olga mengaku telah menunda pengadaan kendaraan yang tertata di triwulan empat serta sejumlah pengadaan lainnya yang dianggap belum urgent.
“Mau tidak mau kita harus berhemat dengan menunda kegiatan yang dianggap belum mendesak,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Sudah dua hari sejumlah anggota DPRD Kota Bitung yang tergabung dalam Badan Anggaran (Banggar) melakukan pembahasan dengan Tim Anggaran Pemkot Bitung terkait usulan perubahan APBD 2017.
Pembahasan itu dimulai Senin (21/08/2017) dan berakhir Selasa (22/08/2017) malam di ruangan paripurna dengan tertutup.
Menurut Sekretaris DPRD Kota Bitung, Olga Makarauw, proses pembahasan cukup alot karena Banggar benar-benar melakukan pembahasan satu persatu mata anggaran APBD Perubahan sebelum diparipurnakan untuk dibahas per komisi.
“Banggar dengan tim anggaran Pemkot melakukan pembahasan sesuai mekanisme yang ada,” kata Olga, Rabu (23/08/2017).
Olga menjelaskan, usulan APBD Perubahan benar-benar ditelisik satu persatu oleh Banggar dan tim anggaran Pemkot karena DAU mengalami penundaan serta sejumlah potensi PAD dihilangkan.
“Otomatis kita harus melakukan penghematan hingga tiap perangkat daerah anggarannya dikurangi 15% termasuk Sekretariat DPRD,” katanya.
Terkait pemangkasan anggaran di Sekretariat DPRD, Olga mengaku telah menunda pengadaan kendaraan yang tertata di triwulan empat serta sejumlah pengadaan lainnya yang dianggap belum urgent.
“Mau tidak mau kita harus berhemat dengan menunda kegiatan yang dianggap belum mendesak,” katanya.(abinenobm)