Manado – Menyikapi harga kopra turun maka warga Desa Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolmong Selatan, tak kehilangan akal untuk menjadikan kelapa sebagai bahan baku bernilai ekonomi tinggi.
Masyarakat mengolah buah kelapa secara tradisional dijadikan minyak kelapa alami dengan cara diperas dan dimasak secara manual tanpa menggunakan peralatan canggih.
Meski begitu cara tradisional mengolah buah kelapa menjadi minyak kelapa alami terangkat pada reses anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Julius Jems Tuuk, seperti diutarakan Denny Sunargenang.
“Butuh mesin peras kelapa. Kalau mengandalkan tenaga manusia saja, jujur saja sangat kewalahan. Di desa Linawan sudah ada, jadi kami di Pinolosian sangat membutuhkan alat itu,” ujar Sunargenang, semalam.
Menerima aspirasi tersebut, Jems Tuuk berjanji akan menindaklanjuti menyampaikan kepada dinas terkait di Pemprov Sulut.
“Nanti saya sampaikan permintaan warga kepada pejabat dinas perkebunan. Silakan dibutkan proposal atas nama kelompok usaha karena realisasi bantuan tidak dalam bentuk uang,” tandas Jems Tuuk.
Diketahui, reses dihadiri masyarakat dari dua kecamatan yaitu Bolaang Uki dan Pinolosian.
Turut hadir, sekretaris desa Molibagu Irawan Gobel dan aparat desa lainnya, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga.
Jems Tuuk saat reses didampingi dua staf DPRD Sulut yaitu Vence Londok dan Linda Polii.
(***/JerryPalohoon)
Manado – Menyikapi harga kopra turun maka warga Desa Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolmong Selatan, tak kehilangan akal untuk menjadikan kelapa sebagai bahan baku bernilai ekonomi tinggi.
Masyarakat mengolah buah kelapa secara tradisional dijadikan minyak kelapa alami dengan cara diperas dan dimasak secara manual tanpa menggunakan peralatan canggih.
Meski begitu cara tradisional mengolah buah kelapa menjadi minyak kelapa alami terangkat pada reses anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Julius Jems Tuuk, seperti diutarakan Denny Sunargenang.
“Butuh mesin peras kelapa. Kalau mengandalkan tenaga manusia saja, jujur saja sangat kewalahan. Di desa Linawan sudah ada, jadi kami di Pinolosian sangat membutuhkan alat itu,” ujar Sunargenang, semalam.
Menerima aspirasi tersebut, Jems Tuuk berjanji akan menindaklanjuti menyampaikan kepada dinas terkait di Pemprov Sulut.
“Nanti saya sampaikan permintaan warga kepada pejabat dinas perkebunan. Silakan dibutkan proposal atas nama kelompok usaha karena realisasi bantuan tidak dalam bentuk uang,” tandas Jems Tuuk.
Diketahui, reses dihadiri masyarakat dari dua kecamatan yaitu Bolaang Uki dan Pinolosian.
Turut hadir, sekretaris desa Molibagu Irawan Gobel dan aparat desa lainnya, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga.
Jems Tuuk saat reses didampingi dua staf DPRD Sulut yaitu Vence Londok dan Linda Polii.
(***/JerryPalohoon)