Manado – Belakangan muncul sinyalemen dugaan ada oknum Wakil Rakyat yang terhormat “main” proyek.
Menurut pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka, dugaan seperti ini sebenarnya bukan barang baru dalam arti dugaan terjadi “baku ator” proyek yang dilakukan oknum-oknum tertentu bahkan diduga melibatkan lintas “pemain”.
Baca: OLLY DONDOKAMBEY: “Mana Ada PDI-P Main Proyek, Kalau Ada Saya Pecat”
“Sebetulnya di era pemerintahan yang lalu ada upaya meredam dengan terjadinya kerja sama antara KPK-RI, Pemerintah Kanada dan Pemprop Sulut, dimana upaya itu diwujudkan dalam program Support to Indonesia’ a Island of Intergrity Program for Sulawesi (SIPS Project) namun nampaknya kurang sukses,” ujar Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.com, Kamis (23/2/2017).
Lanjut Taufik Tumbelaka, diwaktu lalu ada beberapa proyek yang diduga bermasalah diduga akibat permainan beberapa oknum, namun anehnya dugaan proyek bermasalah itu seperti dibiarkan.
Beberapa proyek yang memunculkan diduga bermasalah menurut Taufik Tumbelaka antara lain:
1. Pembangunan Kantor DPRD Sulut tahap pertama berbandrol sekitar 36,978 Milyar Rupiah.
2. Rehap rumah jabatan Gubernur Sulut, berbandrol sekitar 4,4 Milyar Rupiah.
3. Pengadaan alat Science on Spherer (SOS) di salah satu ruangan Kantor Gubernur yang berbandrol sekitar 3,086 Milyar Rupiah.
“Namun nampaknya dugaan proyek bermasalah ini seperti terlewat karena kuat dugaan melibatkan beberapa pihak. Diharapkan gaduh dugaan oknum Wakil Rakyat ‘main proyek’ menjadi momentum atau pintu masuk menelusuri beberapa proyek masa lalu yang diduga bermasalah, seperti pembangunan gedung baru DPRD Sulut yang menelan APBD Sulut tahun 2014 sangat besar,” tukas Taufik Tumbelaka. (JerryPalohoon)
Baca juga:
- DENNY SUMOLANG: Legislator Nyambi Proyek Jangan Jadi Fitna
- Dugaan Legislator Nyambi Proyek, Ini Kata Ketua DPRD Sulut!
- Astaga !!! Legislator Sulut Nyambi Proyek Diduga Ketua Fraksi dan Ketua AKD
- Ini Initial Legislator Yang Diduga Nyambi Proyek!
Manado – Belakangan muncul sinyalemen dugaan ada oknum Wakil Rakyat yang terhormat “main” proyek.
Menurut pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka, dugaan seperti ini sebenarnya bukan barang baru dalam arti dugaan terjadi “baku ator” proyek yang dilakukan oknum-oknum tertentu bahkan diduga melibatkan lintas “pemain”.
Baca: OLLY DONDOKAMBEY: “Mana Ada PDI-P Main Proyek, Kalau Ada Saya Pecat”
“Sebetulnya di era pemerintahan yang lalu ada upaya meredam dengan terjadinya kerja sama antara KPK-RI, Pemerintah Kanada dan Pemprop Sulut, dimana upaya itu diwujudkan dalam program Support to Indonesia’ a Island of Intergrity Program for Sulawesi (SIPS Project) namun nampaknya kurang sukses,” ujar Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.com, Kamis (23/2/2017).
Lanjut Taufik Tumbelaka, diwaktu lalu ada beberapa proyek yang diduga bermasalah diduga akibat permainan beberapa oknum, namun anehnya dugaan proyek bermasalah itu seperti dibiarkan.
Beberapa proyek yang memunculkan diduga bermasalah menurut Taufik Tumbelaka antara lain:
1. Pembangunan Kantor DPRD Sulut tahap pertama berbandrol sekitar 36,978 Milyar Rupiah.
2. Rehap rumah jabatan Gubernur Sulut, berbandrol sekitar 4,4 Milyar Rupiah.
3. Pengadaan alat Science on Spherer (SOS) di salah satu ruangan Kantor Gubernur yang berbandrol sekitar 3,086 Milyar Rupiah.
“Namun nampaknya dugaan proyek bermasalah ini seperti terlewat karena kuat dugaan melibatkan beberapa pihak. Diharapkan gaduh dugaan oknum Wakil Rakyat ‘main proyek’ menjadi momentum atau pintu masuk menelusuri beberapa proyek masa lalu yang diduga bermasalah, seperti pembangunan gedung baru DPRD Sulut yang menelan APBD Sulut tahun 2014 sangat besar,” tukas Taufik Tumbelaka. (JerryPalohoon)
Baca juga:
- DENNY SUMOLANG: Legislator Nyambi Proyek Jangan Jadi Fitna
- Dugaan Legislator Nyambi Proyek, Ini Kata Ketua DPRD Sulut!
- Astaga !!! Legislator Sulut Nyambi Proyek Diduga Ketua Fraksi dan Ketua AKD
- Ini Initial Legislator Yang Diduga Nyambi Proyek!