Benny Mamoto
Manado – Untuk kesekian kalinya Benny Mamoto menyambangi pasar-pasar tradisional di Kota Manado.
Disaat warga Manado beraktivitas di pasar, khususnya kaum Ibu yang sedang berbelanja untuk kebutuhan hari-hari. Kandidat Gubernur Sulut yang bersahaja ini hadir ditengah aktivitas dan hiruk pikuk pasar Karombasan.
Jenderal sederhana ini begitu akrab dengan kebecekan pasar, serta kepadatan masyarakat yang hilir mudik didalam pasar.
Seperti biasa, Jendral ini mencari buah favoritnya ‘pisang’ dan makanan basah khas Manado.
Benny Mamoto yang akrab dengan sapaan BJM, mendatangi sebuah kios kue sederhana dan memilih beberapa kue-kue basah.
Kepada sang penjual, BJM berceloteh “saat saya kecil kue ini selalu hadir di saat-saat menjelang hari Natal,” sambil menunjuk kue lampu-lampu.
Sambil ditemani sang Istri yang begitu setia mengawal sang Jenderal di setiap aktivitas, BJM asik mencicipi kue-kue tradisional buatan rumahan.
Tidak cukup di Karombasan, BJM dan Istri terus melaju ke pasar Bersehati. Di Pasar Bersehati, BJM justru banyak berdialog dengan para pedagang kain yang sudah cukup berusia.
Hampir semua mengeluh soal fasilitas pasar dan harapan peningkatan masukan omzet pendapatan.
Hal ini bisa terjawab dengan komitmen BJM yang lebih dari sepuluh tahun mengembangkan hasil tenun di Sulut yang secara langsung menambahkan nilai jual kain asal Sulawesi Utara. (ads)
Benny Mamoto
Manado – Untuk kesekian kalinya Benny Mamoto menyambangi pasar-pasar tradisional di Kota Manado.
Disaat warga Manado beraktivitas di pasar, khususnya kaum Ibu yang sedang berbelanja untuk kebutuhan hari-hari. Kandidat Gubernur Sulut yang bersahaja ini hadir ditengah aktivitas dan hiruk pikuk pasar Karombasan.
Jenderal sederhana ini begitu akrab dengan kebecekan pasar, serta kepadatan masyarakat yang hilir mudik didalam pasar.
Seperti biasa, Jendral ini mencari buah favoritnya ‘pisang’ dan makanan basah khas Manado.
Benny Mamoto yang akrab dengan sapaan BJM, mendatangi sebuah kios kue sederhana dan memilih beberapa kue-kue basah.
Kepada sang penjual, BJM berceloteh “saat saya kecil kue ini selalu hadir di saat-saat menjelang hari Natal,” sambil menunjuk kue lampu-lampu.
Sambil ditemani sang Istri yang begitu setia mengawal sang Jenderal di setiap aktivitas, BJM asik mencicipi kue-kue tradisional buatan rumahan.
Tidak cukup di Karombasan, BJM dan Istri terus melaju ke pasar Bersehati. Di Pasar Bersehati, BJM justru banyak berdialog dengan para pedagang kain yang sudah cukup berusia.
Hampir semua mengeluh soal fasilitas pasar dan harapan peningkatan masukan omzet pendapatan.
Hal ini bisa terjawab dengan komitmen BJM yang lebih dari sepuluh tahun mengembangkan hasil tenun di Sulut yang secara langsung menambahkan nilai jual kain asal Sulawesi Utara. (ads)