Manado – Secara substansi dalam Partai Golkar, kubu Agung Laksono yang Lebih diterima ketimbang kubu Aburizal Bakrie (ARB).
Hal itu dikatakan Dr Jerry Massie Ph.D pengamat politik dan peneliti TEPI pada BeritaManado, Kamis (26/3/2015) pagi.
Diakuinya, alasan utama kenapa kubu Agung disahkan permohonannya, didasari dari 7 alasan berikut ini: Pertama, mereka menggunakan cara-cara demokratis. Kedua, para pemilih juga quorum yakni mencapai 296 pemilih. Ketiga, latar belakang didirikannya partai ini yakni mendukung pemerintah yang trikarya (Soksi, Kosgoro1957 dan MKGR) dari sejarahnya PG tetap mendukung pemerintah.
Keempat, kader yang bergabung dengan Agung Laksono Lebih banyak yang senior dibanding dengan ARB. sebut saja Leo Nababan 33 tahun dengan PG, Priyo Budi Santoso, Yoris Raweyai, Agung Gunandjar, Zainudin Amali, Melcia Mekeng, Agus Gumiwang dan beberapa nama yang cukup senior.
Kelima, pemilihan di Ancol lebih terbuka dengan mengakomodir beberapa calon ketum (3 calon) sebelum Agung Laksono menang. Keenam, Pemerintah Lebih memilih kubu Agung Laksono lantaran mereka lebih mendukung pemerintahan ketimbang kubu ARB yang berseberangan dengan pemerintah Jokowi.
Ketujuh, Sejarah pendirian Golkar yang sampai kapanpun mendukung pemerintah. Sesuai UU fungsi kementerian hukum dan HAM yang menentukan keabsahan sebuah partai sesuai UU Parpol no. 31 tahun 2002 dan No. 2 Tahun 2008.
“Jadi pengesahan pengurus Parpol dilakukan oleh Kementerrain Hukum dan HAM, ” tandas Dr Jerry Massie Ph.D (robin)
Manado – Secara substansi dalam Partai Golkar, kubu Agung Laksono yang Lebih diterima ketimbang kubu Aburizal Bakrie (ARB).
Hal itu dikatakan Dr Jerry Massie Ph.D pengamat politik dan peneliti TEPI pada BeritaManado, Kamis (26/3/2015) pagi.
Diakuinya, alasan utama kenapa kubu Agung disahkan permohonannya, didasari dari 7 alasan berikut ini: Pertama, mereka menggunakan cara-cara demokratis. Kedua, para pemilih juga quorum yakni mencapai 296 pemilih. Ketiga, latar belakang didirikannya partai ini yakni mendukung pemerintah yang trikarya (Soksi, Kosgoro1957 dan MKGR) dari sejarahnya PG tetap mendukung pemerintah.
Keempat, kader yang bergabung dengan Agung Laksono Lebih banyak yang senior dibanding dengan ARB. sebut saja Leo Nababan 33 tahun dengan PG, Priyo Budi Santoso, Yoris Raweyai, Agung Gunandjar, Zainudin Amali, Melcia Mekeng, Agus Gumiwang dan beberapa nama yang cukup senior.
Kelima, pemilihan di Ancol lebih terbuka dengan mengakomodir beberapa calon ketum (3 calon) sebelum Agung Laksono menang. Keenam, Pemerintah Lebih memilih kubu Agung Laksono lantaran mereka lebih mendukung pemerintahan ketimbang kubu ARB yang berseberangan dengan pemerintah Jokowi.
Ketujuh, Sejarah pendirian Golkar yang sampai kapanpun mendukung pemerintah. Sesuai UU fungsi kementerian hukum dan HAM yang menentukan keabsahan sebuah partai sesuai UU Parpol no. 31 tahun 2002 dan No. 2 Tahun 2008.
“Jadi pengesahan pengurus Parpol dilakukan oleh Kementerrain Hukum dan HAM, ” tandas Dr Jerry Massie Ph.D (robin)