
Tombulu – Hujan deras yang melanda Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, beberapa waktu lalu, berakibat kerusakan parah di beberapa titik ruas jalan akses Manado-Minahasa tersebut.
Ruas antara Desa Koka dan Desa Kembes mengalami kerusakan paling parah. Air dari sungai kecil yang mengalir melalui perkebunan merembes ke jalan raya akibat saluran air dibawah jalan tak mampu menampung debit air yang tinggi.
Menarik, aspal jalan mengalami retak bergelombang menyerupai sisik buaya, tak heran oleh sejumlah warga menyebut ruas tersebut adalah “jalan buaya”. Meskipun mengalami kerusakan cukup parah ruas jalan masih bisa dilintasi kendaraan namun pengendara harus berhati-hati.
“Jika ruas Manado-Tomohon ada jalan dracula disebabkan lubang-lubang jalan dengan posisi tidak beraturan, maka disini ada jalan buaya karena kerusakan jalan mirip sisik buaya,” ujar Kiki Sanger, warga Rumengkor kepada beritamanado.com, Kamis (13/4/2017).
Pemerhati lingkungan dan kemasyarakatan, Wirabuana Talumewo, menilai banjir dan tanah longsor yang berakibat kerusakan infrastruktur jalan cukup parah di Kecamatan Tombulu menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Minahasa banyak yang asal jadi.
“Titik lemah pada Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow (JWS). Dia lemah pada pengawasan untuk setiap proyek pembangunan di Minahasa termasuk di Tombulu, padahal dekat rumah bupati. Contoh lain, banjir ruas jalan antara Kembes-Rumengkor disebabkan gorong saluran air dibawah jalan terlalu kecil tak seimbang dengan debit air dari sungai yang membelah perkebunan disitu,” tegas Wirabuana Talumewo. (JerryPalohoon)