Tahuna – Rencana pemerintah Pusat yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal April mendatang tak membuat warga Sangihe terpengaruh, seperti yang terjadi di berbagai daerah lain dengan menggelar aksi demo penolakan kenaikan BBM.
“Warga Sangihe sudah terbiasa dengan harga BBM yang mahal, jadi rencana pemerintah pusat akan menaikan harga BBM pada awal April mendatang tidak mempengaruhi aktifitas masyarakat, terlebih bagi para nelayan yang tinggal di wilayah kepulauan yang ada di Kabupaten Sangihe, karena mereka sudah terbiasa membeli BBM dengan harga yang cukup mahal. Cuma saja, yang diharapkan warga adalah kelancaran suplay serta ketersediaan BBM ke daerah ini tetap ada dan lancar,” ujar Ketua Badan Adat Sangihe, Drs OK Makagansa MSi, kepada beritamanado.
Begitu halnya dengan beberapa warga Tamako yang kesehariannya berprofesi Tukang ojek.
”Torang so biasa harga BBM mahal, jadi tidak berpengaruh,” jawab mereka dengan nada enteng saat ditanyai oleh wartawan beritamanado. Namun demikian, Makagansa meminta kepada pemerintah bahkan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan ketat di beberapa SPBU, terkait adanya sejumlah oknum tertentu yang mencari kesempatan dalam kesempitan dengan melakukan penimbunan BBM untuk mencari keuntungan yang tidak sewajarnya.
Sementara itu, Kabag Ekonomi Pemkab Sangihe, Drs Golfried Kekenusa, mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengantisipasi adanya aksi penimbunan BBM yang dilakukan oknum-oknum tertentu menjelang kenaikan harga BBM. (gun)