Manado – World Prayer Assembly (WPA) 2012 yang merupakan satu gerakan doa global dimana mengangkat tema New Wave (Gelombang Baru), semalam mengadakan Ibadah dan Seminar di Gubernuran Bumi Beringin Manado, Minggu (18/03). Panitia Ibadah dan Seminar WPA 2012 yang diketuai oleh Ivan Sarundajang menghadirkan pembicara sekaligus penginjil WPA seperti Rev. Suzette Hattingh, Pdt. Bambang Yonan, Pdt. Daniel Pandji.
Dalam kesempatan ini Pandji mengatakan WPA 2012 akan dilaksanakan di 313 Kota di Indonesia, yang pada puncaknya akan dilaksanakan pada 14-18, Mei 2012 di stadion Bung Karno, Jakarta, Indonesia yang nantinya akan menghadirkan 5000-6000 pemimpin gereja dari 220 negara.
Saat membawakan sambutan pada Ibadah dan Seminar Pandji mengatakan “Jaringan Doa di Indonesia adalah terkuat di dunia, Manado sendiri akan menjadi model kekuatan rohani serta bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain lewat persatuan. Ini waktunya bukan belajar bersatu tapi mempraktekan persatuan, ini waktunya bersatu agar Yesus dimuliakan,” katanya.
Ia juga mengatakan dari rencana sebelumnya Indonesia tidak masuk dalam nominasi sebagai tuan rumah WPA 2012 senelumnya, ada negara-negara di Afrika yang nantinya punya peluang lebih besar, tapi oleh pemimpin gerakan doa Indonesia dan Korea, dua negara inilah memiliki kekuatan doa yang paling kuat di dunia, dan dengan dukungan jaringan doa internasional seperti Dewan Doa Internasional dan Hari Doa Sedunia
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah menurut Pandji juga dikarenakan adanya pengaruh dari Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang yang oleh programnya dengan membangun tanpa Korupsi. Ia menceritakan saat dirinya akan membawakan tidak ada bahan yang diilhamkan padanya hinggah ia membaca di media terkait pembangunan pemerintah daerah lewat program tersebut.
Saat membawakan sambutan pada Ibadah dan Seminar Pandji mengatakan “Jaringan Doa di Indonesia adalah terkuat di dunia, Manado sendiri akan menjadi model kekuatan rohani serta bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain lewat persatuan. Ini waktunya bukan belajar bersatu tapi mempraktekan persatuan, ini waktunya bersatu agar Yesus dimuliakan,” katanya.
Pada tanggal 17 Mei 2012 nanti, 100.000 orang percaya dari semua denominasi, termasuk 20.000 pendoa syafaat anak terlatih dan 20.000 pemuda akan berkumpul di stadion nasional Bung Karno, Jakarta untuk pertemuan doa global. Ini
akan dihubungkan langsung ke 200 kota di Indonesia di mana akan ada pertemuan-pertemuan serupa yang diperkirakan mencapai 5 juta orang, digabungkan dengan Global Day of Prayer yang akan disiarkan melalui TV satelit, dimana puluhan juta orang tambahan akan mengambil bagian dari bagian lain di dunia guna menyatukan doa-doa mereka untuk membentuk sejarah dunia.
Pada kesempatan itu, selesai ibadah dan seminar ketiga penginjil tersebut mendoakan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang bersama keluarga. (jrp)
Manado – World Prayer Assembly (WPA) 2012 yang merupakan satu gerakan doa global dimana mengangkat tema New Wave (Gelombang Baru), semalam mengadakan Ibadah dan Seminar di Gubernuran Bumi Beringin Manado, Minggu (18/03). Panitia Ibadah dan Seminar WPA 2012 yang diketuai oleh Ivan Sarundajang menghadirkan pembicara sekaligus penginjil WPA seperti Rev. Suzette Hattingh, Pdt. Bambang Yonan, Pdt. Daniel Pandji.
Dalam kesempatan ini Pandji mengatakan WPA 2012 akan dilaksanakan di 313 Kota di Indonesia, yang pada puncaknya akan dilaksanakan pada 14-18, Mei 2012 di stadion Bung Karno, Jakarta, Indonesia yang nantinya akan menghadirkan 5000-6000 pemimpin gereja dari 220 negara.
Saat membawakan sambutan pada Ibadah dan Seminar Pandji mengatakan “Jaringan Doa di Indonesia adalah terkuat di dunia, Manado sendiri akan menjadi model kekuatan rohani serta bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain lewat persatuan. Ini waktunya bukan belajar bersatu tapi mempraktekan persatuan, ini waktunya bersatu agar Yesus dimuliakan,” katanya.
Ia juga mengatakan dari rencana sebelumnya Indonesia tidak masuk dalam nominasi sebagai tuan rumah WPA 2012 senelumnya, ada negara-negara di Afrika yang nantinya punya peluang lebih besar, tapi oleh pemimpin gerakan doa Indonesia dan Korea, dua negara inilah memiliki kekuatan doa yang paling kuat di dunia, dan dengan dukungan jaringan doa internasional seperti Dewan Doa Internasional dan Hari Doa Sedunia
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah menurut Pandji juga dikarenakan adanya pengaruh dari Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang yang oleh programnya dengan membangun tanpa Korupsi. Ia menceritakan saat dirinya akan membawakan tidak ada bahan yang diilhamkan padanya hinggah ia membaca di media terkait pembangunan pemerintah daerah lewat program tersebut.
Saat membawakan sambutan pada Ibadah dan Seminar Pandji mengatakan “Jaringan Doa di Indonesia adalah terkuat di dunia, Manado sendiri akan menjadi model kekuatan rohani serta bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain lewat persatuan. Ini waktunya bukan belajar bersatu tapi mempraktekan persatuan, ini waktunya bersatu agar Yesus dimuliakan,” katanya.
Pada tanggal 17 Mei 2012 nanti, 100.000 orang percaya dari semua denominasi, termasuk 20.000 pendoa syafaat anak terlatih dan 20.000 pemuda akan berkumpul di stadion nasional Bung Karno, Jakarta untuk pertemuan doa global. Ini
akan dihubungkan langsung ke 200 kota di Indonesia di mana akan ada pertemuan-pertemuan serupa yang diperkirakan mencapai 5 juta orang, digabungkan dengan Global Day of Prayer yang akan disiarkan melalui TV satelit, dimana puluhan juta orang tambahan akan mengambil bagian dari bagian lain di dunia guna menyatukan doa-doa mereka untuk membentuk sejarah dunia.
Pada kesempatan itu, selesai ibadah dan seminar ketiga penginjil tersebut mendoakan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang bersama keluarga. (jrp)