Manado – Guna meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di Bumi Nyiur Melambai, Pemerintah Provinsi Sulut bersama TNI-Polri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Ormas, LSM dan stakeholders lainnya adakan rapat koordinasi, di aula CJ Rantung Kantor Gubernur Sulut, Kamis (23/07/2015).
Rapat dilaksanakan untuk menyikapi perkembangan situasi keamanan di daerah Sulut, khususnya di Kota Bitung.
Kapolda Sulut, Brigjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, SH, dalam sambutan singkatnya, menghimbau semua pihak untuk menahan diri agar permasalahan tidak menjadi berlarut-larut serta menyelesaikannya dengan cara yang baik dan bijaksana.
Adanya aksi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap warga di Kota Bitung saat pawai malam takbiran, Kamis (16/07) lalu, Kapolda mengatakan bahwa Polda Sulut dan jajaran telah berhasil menangkap oknum yang diduga melakukan aksi tersebut.
Jika terbukti melakukan pelanggaran hukum, Kapolda menegaskan, akan menindak tegas para pelaku tanpa memandang dari pihak manapun juga.
Dalam setiap penyelesaian masalah, Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Binarko Sugihantyo, menghimbau agar mengedepankan musyawarah untuk mufakat serta menghindari tindakan arogan dan tetap waspada terhadap adanya provokasi.
Danrem berharap, jangan pernah ada kekerasan dalam penyelesaian masalah, utamakan kebersamaan karena kebersamaan akan menjadi suatu kekuatan.
Danrem juga mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dengan TNI-Polri, karena TNI-Polri tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa ada bantuan dari pihak terkait lainnya.
Sementara itu Gubernur Sulut, DR Sinyo Harry Sarundajang, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, serta menyaring dengan baik segala informasi yang diterima menyangkut isu yang dapat menyebabkan munculnya konflik sosial.
Gubernur berharap, komponen-komponen yang menangani masalah sosial harus tegas dan kuat, agar secara bersama-sama dapat meredam dan terhindar dari konflik di daerah.
Pada kesempatan ini, juga dibacakan kesepakatan damai oleh dua orang perwakilan. Isi kesepakatan tersebut, pada intinya mengajak semua pihak untuk tetap bergandengan tangan dan bersatu padu menjaga stabilitas keamanan daerah Sulut, khususnya di Kota Bitung.
Usai dibacakan, kesepakatan damai ditandatangani oleh masing-masing perwakilan. Turut hadir pada rapat ini, diantaranya Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil, Sekprov SR. Mokodongan, Unsur Forkopimda Sulut, dan FKUB Kabupaten/Kota. (ads)
Manado – Guna meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di Bumi Nyiur Melambai, Pemerintah Provinsi Sulut bersama TNI-Polri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Ormas, LSM dan stakeholders lainnya adakan rapat koordinasi, di aula CJ Rantung Kantor Gubernur Sulut, Kamis (23/07/2015).
Rapat dilaksanakan untuk menyikapi perkembangan situasi keamanan di daerah Sulut, khususnya di Kota Bitung.
Kapolda Sulut, Brigjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, SH, dalam sambutan singkatnya, menghimbau semua pihak untuk menahan diri agar permasalahan tidak menjadi berlarut-larut serta menyelesaikannya dengan cara yang baik dan bijaksana.
Adanya aksi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap warga di Kota Bitung saat pawai malam takbiran, Kamis (16/07) lalu, Kapolda mengatakan bahwa Polda Sulut dan jajaran telah berhasil menangkap oknum yang diduga melakukan aksi tersebut.
Jika terbukti melakukan pelanggaran hukum, Kapolda menegaskan, akan menindak tegas para pelaku tanpa memandang dari pihak manapun juga.
Dalam setiap penyelesaian masalah, Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Binarko Sugihantyo, menghimbau agar mengedepankan musyawarah untuk mufakat serta menghindari tindakan arogan dan tetap waspada terhadap adanya provokasi.
Danrem berharap, jangan pernah ada kekerasan dalam penyelesaian masalah, utamakan kebersamaan karena kebersamaan akan menjadi suatu kekuatan.
Danrem juga mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dengan TNI-Polri, karena TNI-Polri tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa ada bantuan dari pihak terkait lainnya.
Sementara itu Gubernur Sulut, DR Sinyo Harry Sarundajang, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, serta menyaring dengan baik segala informasi yang diterima menyangkut isu yang dapat menyebabkan munculnya konflik sosial.
Gubernur berharap, komponen-komponen yang menangani masalah sosial harus tegas dan kuat, agar secara bersama-sama dapat meredam dan terhindar dari konflik di daerah.
Pada kesempatan ini, juga dibacakan kesepakatan damai oleh dua orang perwakilan. Isi kesepakatan tersebut, pada intinya mengajak semua pihak untuk tetap bergandengan tangan dan bersatu padu menjaga stabilitas keamanan daerah Sulut, khususnya di Kota Bitung.
Usai dibacakan, kesepakatan damai ditandatangani oleh masing-masing perwakilan. Turut hadir pada rapat ini, diantaranya Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil, Sekprov SR. Mokodongan, Unsur Forkopimda Sulut, dan FKUB Kabupaten/Kota. (ads)