Bitung – Wakil Walikota (Wawali) Bitung, Maurits Mantiri menerima kunjungan Deputi III Koordinasi dan Sumberdaya Infrastruktur Kemenko Maritim dan Sumberdaya, Ridwan Djamaludin, Rabu (4/5/2016).
Menurut Wawali, kedatangan Ridwan bertujuan untuk melihat langsung keberadaan pelabuhan Kota Bitung setelah ditetapkan sebagai IHP dan perusahaan yang bergerak di industri perikanan yang mengalami penurunan produksi untuk disesuaikan dengan laporan yang selama ini diterima.
“Kedatangannya selain melihat perkembangan infrastruktur Kota Bitung yakni pelabuhan Peti Kemas dan lahan KEK, juga mengunjungi beberapa perusahaan perikanan untuk berkomunikasi langsung dengan pihak perusahaan guna melihat sejauh mana dampak moratorium bagi perusahaan,” katanya.
Dalam pertemuan, Maurits memberikan hasil data produksi dan ekspor hasil perikanan Kota Bitung untuk dijadikan bahan evaluasi Kemenko Maritim dan Sumberdaya dari beberapa perusahaan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Dimana terdapat perubahan yang signifikan antara tahun 2014 sebelum moratorium dan tahun 2015 sesudah moratorium ditetapkan.
“Untuk tahun 2014 produksi perikanan di Kota Bitung mencampai 124,501.48 ton, dan mengalami penurunan drastis pada tahun 2015 yang hanya mencampai 49,441.35 ton yang berdampak pada anjloknya pertumbuhan ekonomi Kota Bitung yang sangat bergantung pada industri perikanan,” jelasnya.
Ridwan mengatakan data yang telah diterima Wawali Bitung akan menjadi dasar memperjuangkan solusi terbaik dari permasalahan ini.
Terkait dengan moratorium dari KKP dirinya menjelaskan belum ada wacana kalau aturan itu akan dicabut, tapi pemerintah pusat sedang berusaha menerbitkan aturan yang lebih tinggi dari itu agar Kota Bitung boleh mendapat pengecualian dari moratorium tersebut.
“Itu juga akan diperjuangkan karena saya sudah melihat langsung keadaanya bagaimana dan datanya pun sudah kami terima,” katanya.(***/abinenobm)