Amurang – Bentuk keprihatinanya terhadap pemilu di Indonesia, terlebih khusus di Sulawesi Utara (Sulut), dan tak terkecuali di tanah kelahiranya Minahasa Selatan, santer terdengar sampai luar daerah sarat kecurangan. Hal ini membuat Drs Markus Wauran menyampaikan kegelisahanya terhadap kualitas demokrasi di tanah Minahasa bagian selatan ini.
Markus Wauran, pemerhati Minahasa Selatan, adalah Ketua Dewan Kehormatan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Minsel di Jakarta, menyampaikan harapanya Pemilu yang akan datang yang jujur dan bersih dari praktek-praktek kecurangan.
“Dalam rangka mencegah praktek-praktek kecurangan yang terjadi di Pemilu, maka kedepan perlu dikembangkan, dimanfaatkan alat-alat elektronik dalam sistem pemilihan, Sebagaimana belaku di negara-negara maju. Dengan sistem ini, terjamin tidak ada kecurangan. Apalagi didukung sistem pengawasa berganda akan sangat baik,” ujar mantan anggota DPR RI selama 25 tahun ini.
Jadi, sambung Wauran, seseorang bisa terpilih dan dipercayakan rakyat itu karena kapasitas, kualitas dan integritasnya yang baik. Sehingga pertanyaan yang timbul sekarang ini, caleg asal jadi karena kekuasaan dan uang, tidak lagi terjadi.
“Selain itu, dilihat dari coast Pemilu sekarang ini cukup boros dan rumit. Untuk itu, sudah selayaknya dipikirkan sistem pemilu menggunakan perangkat elektronik atau media online yang bisa langsung diakses sampai ke pusat,” harap putra terbaik Amurang ini. (Sanly Lendongan)