AMURANG—Bicara anti Kristus, sesunggunya sudah lama ada. Bahkan, di Alkitab sudah dijelaskan ada. Semisal, 1 Yohanis 2:18a menyebut ‘telah banyak anti kristus’. Malahan, kata anti kristus dalam bacaan 1 Yohanis 2:22 disebut sebagai penyangkal Allah Bapa dan Yesus Kristus.
Ketua BPMJ GMIM Tesalonika Buyungon, Pdt Nicolas Sundalangi,STh kepada beritamanado Minggu (30/10) usai ibadah pagi menjelaskan, dalam bacaan pekan kemarin, juga masih ada tentang anti kristus. ‘’Selanjutnya, kata Yohanis, Roh yang tidak mengaku Yesus adalah roh anti kristus,’’ kata Sundalangi.
Hamba Tuhan ini menjelaskan lagi, kalau Rasul Paulus, tidak menyebut anti kristus. Tapi dengan sebutan manusia durhaka. Karena kesamaan dengan melawan Allah. ‘’Jadi, kita pikir, melawan pengikut Kristus termasuk melawan semua orang yang membawa nama Yesus Kristus. Memang ini sangat berat, karena sekarang manusia dihadapkan kemajuan global. Maka, manusia bisa saja terseret didalamnya,’’ ungkap mantan TKS BUTSI di Desa Olohuta Kecamatan Kabila Kabupaten Gorontalo.
Sundalangi juga memberi contoh sederhana, mengantar anak muda pada kehidupan free seks, narkoba dan miras serta banyak lagi. Karena itu, melawan Allah bisa merusak kehidupan manusia. Juga kehidupan tataran masyarakat secara umum. Misalnya, anak terhadap orang tua (membunuh,red). Atau sebaliknya (memperkosa, red). Jadi, itu semua adalah merupakan kuasa-kuasa jahat yang merusak kehidupan orang beragama.
‘’Perjalanan Yesus, kesengsaraannya dan kematiannya pada jemaat sekarang kita bersyukur. Khusus,berita di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) cepat terekspos. Sehingga ini menjadi pembelajaran kepada jemaat supaya kita tetap ada kewaspadaan terhadap anti kristus dan kuasa-kuasa jahat. Karena, kewaspadaan ini merupakan pembelajaran hidup orang beriman dalam kerangka terciptanya kedamaian. Bahkan yangmenjadi kebanggaan orang Sulut dengan sebutan ‘torang samua basudara’. Maka dari itu, kalau tidak ada kewaspadaan dari orang-orang percaya. Maka kita bisa terjebak pada kehidupan yang diciptakan oleh anti kristus,’’ kata Alumni UKIT tahun 1983 ini.
Lanjutnya, pemahaman sebutan Gereja Setan (GS). Sesungguhnya itu tak ada, karena gereja adalah tempat persekutuan orang-orang percaya pada Tuhan. ‘’Bicara soal anti kristus adalah penyesat. Dengan penyesatan ini berbagai cara bisa dilakukan oleh pengikut anti kristus. Apalagi menyebut bahwa, tanah Minahasa adalah sebagai tenpat dijadikan rumah kedua setelah California (AS) sebagai singgasana pengikut anti kristus. Dan ini sudah terbukti ada, semisal di Minut. Belum lagi daerah lain di Sulut sendiri,’’ tegasnya.
Ditambahkan mantan Ketua BPMJ GMIM Pateten-Bitung 2 ini, khusus orang tua dan anak muda jaukan hal-hal yang merugikan kita semua. Antara lain soal free seks dan lainnya. ‘’Mari kita perkuat torang pe iman. Karena hanya dengan iman, kita dapat menangkal hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Apapun alasannya, kita juga harus membantu pemerintah bersama-sama,’’ pungkas Pdt Sundalangi yang adalah mantan Ketua BPMJ GMIM Eben Haezar Kakenturan-Modoinding tersebut. (ape)
AMURANG—Bicara anti Kristus, sesunggunya sudah lama ada. Bahkan, di Alkitab sudah dijelaskan ada. Semisal, 1 Yohanis 2:18a menyebut ‘telah banyak anti kristus’. Malahan, kata anti kristus dalam bacaan 1 Yohanis 2:22 disebut sebagai penyangkal Allah Bapa dan Yesus Kristus.
Ketua BPMJ GMIM Tesalonika Buyungon, Pdt Nicolas Sundalangi,STh kepada beritamanado Minggu (30/10) usai ibadah pagi menjelaskan, dalam bacaan pekan kemarin, juga masih ada tentang anti kristus. ‘’Selanjutnya, kata Yohanis, Roh yang tidak mengaku Yesus adalah roh anti kristus,’’ kata Sundalangi.
Hamba Tuhan ini menjelaskan lagi, kalau Rasul Paulus, tidak menyebut anti kristus. Tapi dengan sebutan manusia durhaka. Karena kesamaan dengan melawan Allah. ‘’Jadi, kita pikir, melawan pengikut Kristus termasuk melawan semua orang yang membawa nama Yesus Kristus. Memang ini sangat berat, karena sekarang manusia dihadapkan kemajuan global. Maka, manusia bisa saja terseret didalamnya,’’ ungkap mantan TKS BUTSI di Desa Olohuta Kecamatan Kabila Kabupaten Gorontalo.
Sundalangi juga memberi contoh sederhana, mengantar anak muda pada kehidupan free seks, narkoba dan miras serta banyak lagi. Karena itu, melawan Allah bisa merusak kehidupan manusia. Juga kehidupan tataran masyarakat secara umum. Misalnya, anak terhadap orang tua (membunuh,red). Atau sebaliknya (memperkosa, red). Jadi, itu semua adalah merupakan kuasa-kuasa jahat yang merusak kehidupan orang beragama.
‘’Perjalanan Yesus, kesengsaraannya dan kematiannya pada jemaat sekarang kita bersyukur. Khusus,berita di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) cepat terekspos. Sehingga ini menjadi pembelajaran kepada jemaat supaya kita tetap ada kewaspadaan terhadap anti kristus dan kuasa-kuasa jahat. Karena, kewaspadaan ini merupakan pembelajaran hidup orang beriman dalam kerangka terciptanya kedamaian. Bahkan yangmenjadi kebanggaan orang Sulut dengan sebutan ‘torang samua basudara’. Maka dari itu, kalau tidak ada kewaspadaan dari orang-orang percaya. Maka kita bisa terjebak pada kehidupan yang diciptakan oleh anti kristus,’’ kata Alumni UKIT tahun 1983 ini.
Lanjutnya, pemahaman sebutan Gereja Setan (GS). Sesungguhnya itu tak ada, karena gereja adalah tempat persekutuan orang-orang percaya pada Tuhan. ‘’Bicara soal anti kristus adalah penyesat. Dengan penyesatan ini berbagai cara bisa dilakukan oleh pengikut anti kristus. Apalagi menyebut bahwa, tanah Minahasa adalah sebagai tenpat dijadikan rumah kedua setelah California (AS) sebagai singgasana pengikut anti kristus. Dan ini sudah terbukti ada, semisal di Minut. Belum lagi daerah lain di Sulut sendiri,’’ tegasnya.
Ditambahkan mantan Ketua BPMJ GMIM Pateten-Bitung 2 ini, khusus orang tua dan anak muda jaukan hal-hal yang merugikan kita semua. Antara lain soal free seks dan lainnya. ‘’Mari kita perkuat torang pe iman. Karena hanya dengan iman, kita dapat menangkal hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Apapun alasannya, kita juga harus membantu pemerintah bersama-sama,’’ pungkas Pdt Sundalangi yang adalah mantan Ketua BPMJ GMIM Eben Haezar Kakenturan-Modoinding tersebut. (ape)