Amurang—Merasa belum puas dengan pengukuran dalam rangka pelebaran jalan Tumpaan-Amurang. Maka, banyak diantara pemilik lahan merasa kurang mengerti dengan penetapan panitia soal harga dan lebar jalan tersebut.
Dengan demikian, dalam dekat ini warga Pondang dan Ranomea serta Bitung akan melakukan demo di Pemkab Minsel.
‘’Demo terkait pengukuran jalan trans Sulawesi. Dalam kaitan pelebaran jalan Tumpaan-Amurang sepertinya banyak permainan. Maka dari itu, sekarang kami sementara mencari kebenaran soal pengukuran dan rencana pembayaran tersebut,’’ ujar beberapa pemilik lahan yang meminta namanya tak ditulis.
Menurut warga Pondang ini, bahwa kami sangat kecewa dengan panitia. Dimana, penetapan pelebaran jalan tersebut tidak sesuai. Kalau disebut sebelumnya, lebar jalan menjadi 22 meter. Namun, banyak sekali persoalan terjadi saat pengukuran.
‘’Oleh sebab itu, sebagai pemilik jelas merasa keberatan dengan cara-cara yang dilakukan pihak panitia. Kami berharap, panitia dan pemilik lahan yang akan dilebarkan ada solusinya. Tetapi, mungkin hal diatas tak terjadi. Ya, terpaksa kami harus menggelar demo damai dan mempertanyakan masalah diatas,’’ sebut sumber.
Kepala Dinas PU Minsel Joutje Tuerah, ST Msi melalui Ketua PPK pelebaran jalan Indra Purukan, S.Kom Msi mengaku bingung dengan rencana wafga Pondang dan Ranomea tersebut. ‘’Kalau soal itu, saya takut mengatakan yang sebenarnya. Namun, Purukan juga menyebut bahwa pelebaran jalan ada panitianya. Maka dari itu, silahkan hubungi panitia. Kalau soal dana, jelas ada pada kami. Sementara untuk pengukuran ada pada panitianya,’’ pungkas Purukan sedikit takut. (and)