RATAHAN – Kawasan hutan gunung potong merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Desa Pangu. Hal ini cukup beralasan mengingat kawasan tersebut merupakan sumber air bagi warga yang dikenal dengan Desa Salak sehingga tidak heran jika hampir di setiap kesempatan para warga terus mengupayakan rehabilitasi kawasan hutan gunung potong yang sempat porak poranda akibat terjangan debu vulkanik dari letusan Gunung Soputan pada Juli 2011 silam.
Kepedulian warga Pangu raya ini pun terlihat, tak peduli dari anak kecil hingga orang tua serta melibatkan sejumlah elemen masyarakat melakukan penanaman bibit pohon serangkaian juga dengan menyambut hari ulang tahun Desa Pangu yang jatuh tepat tanggal 31 Januari nanti.
Joppy Kaumpungan, selaku ketua panitia HUT Desa Pangu mengatakan, bahwa kegiatan penanaman di lokasi sumber mata air di kawasan hutan gunug potong terus dilakukan warga,yang dirangkaikan dengan HUT Desa Pangu ke-157. “Jadi, disini yang secara kebetulan juga hari libur, semua warga masyarakat baik siswa, orang tua dan juga kelompok peduli lingkungan dilibatkan untuk terus melakukan pemulihan kawasan hutan gunung potong yang rusak akibat debu Soputan,” kata Kaumpungan.
Sementara Hukum Tua Desa Pangu, Jafry Kawulusan menuturkan bahwa
pemulihan kawasan hutan gunung potong sudah rutin dilaksanakan warga dan tak hanya ketika ada acara HUT desa namun di setiap kesempatan. “Kawasan hutan gunung potong sudah merupakan kawasan hutan yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat Pangu raya, mengingat kawasan tersebut merupakan sumber mata air, dan bukan untuk Desa Pangu saja, namun juga untuk sejumlah desa yang ada di ibu kota Kabupaten Mitra dan sekitarnya,” kata Kawulusan sembari berharap dalam hal ini juga mendapat perhatian serius
pemerintah kabupaten dan provinsi untuk proses pemulihan kawasan
hutan gunung potong. (har)