Manado – Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan di kawasan Boulevard dan Kairagi hingga Mapanget ternyata oleh masyarakat dinilai lebih nyaman untuk berbelanja dibandingkan Pasar 45 yang adalah pusat kota Manado. Model bangunan yang megah, rapi, bersih dan nyaman menjadi ciri khas tujuan baru lokasi belanja bagi masyarakat.
Kondisi ini begitu berbanding terbalik dengan lokasi perbelanjaan yang sudah ada sejak lama yaitu Pasar 45. Fokus masyarakat bukanlah pada gedungnya tapi kebersihannya.
“Jelas kalau mall atau kawasan Lippo Plaza lebih nyaman. Meski lebih mahal dibanding harga di Pasar 45 tapi sesuai dengan kenyamanan yang didapat pengunjung. Bukan masalah kemegahan gedung yang kami persoalkan tapi yang terutama adalah penataan dan kebersihan,” ujar Yanti Awumbas kepada BeritaManado.com, Selasa (8/9/2015).
Warga Sumompo ini berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi hal ini mengingat memasuki akhir tahun, kawasan 45 biasanya ramai oleh masyarakat Sulawesi Utara yang berbelanja.
“Ini sudah bulan September. Kalau orang Manado biasa bilang, bulan ber-ber seperti ini, musimnya belanja. Kawasan 45 pasti akan sangat padat. Tanpa penataan lokasi berjualan dan pangkalan ojek serta kebersihan yang terjaga, maka dipastikan kondisi ini akan sangat memperburuk suasana.
Kalau soal sampah, dulu saya tahu ada hukuman ditempat bagi masyarakat yang buang sampah sembarangan. Misalnya push up di pinggir jalan. Itu bukan hanya hukuman fisik tapi juga bisa membuat yang melanggar aturan jadi sangat malu. Harusnya ini diberlakukan lagi. Kalau ojek yang menjadikan jalan raya dan trotoar sebagai pangkalan, juga harus ditindak. Jika dibiarkan maka akan semakin menjadi dan sesukanya saja. Pemerintah jangan hanya sibuk kampanye sana-sini tapi juga harus ingat urusan kota yang masih jadi tanggung jawab mereka,” tukasnya. (srisuryapertama)
Manado – Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan di kawasan Boulevard dan Kairagi hingga Mapanget ternyata oleh masyarakat dinilai lebih nyaman untuk berbelanja dibandingkan Pasar 45 yang adalah pusat kota Manado. Model bangunan yang megah, rapi, bersih dan nyaman menjadi ciri khas tujuan baru lokasi belanja bagi masyarakat.
Kondisi ini begitu berbanding terbalik dengan lokasi perbelanjaan yang sudah ada sejak lama yaitu Pasar 45. Fokus masyarakat bukanlah pada gedungnya tapi kebersihannya.
“Jelas kalau mall atau kawasan Lippo Plaza lebih nyaman. Meski lebih mahal dibanding harga di Pasar 45 tapi sesuai dengan kenyamanan yang didapat pengunjung. Bukan masalah kemegahan gedung yang kami persoalkan tapi yang terutama adalah penataan dan kebersihan,” ujar Yanti Awumbas kepada BeritaManado.com, Selasa (8/9/2015).
Warga Sumompo ini berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi hal ini mengingat memasuki akhir tahun, kawasan 45 biasanya ramai oleh masyarakat Sulawesi Utara yang berbelanja.
“Ini sudah bulan September. Kalau orang Manado biasa bilang, bulan ber-ber seperti ini, musimnya belanja. Kawasan 45 pasti akan sangat padat. Tanpa penataan lokasi berjualan dan pangkalan ojek serta kebersihan yang terjaga, maka dipastikan kondisi ini akan sangat memperburuk suasana.
Kalau soal sampah, dulu saya tahu ada hukuman ditempat bagi masyarakat yang buang sampah sembarangan. Misalnya push up di pinggir jalan. Itu bukan hanya hukuman fisik tapi juga bisa membuat yang melanggar aturan jadi sangat malu. Harusnya ini diberlakukan lagi. Kalau ojek yang menjadikan jalan raya dan trotoar sebagai pangkalan, juga harus ditindak. Jika dibiarkan maka akan semakin menjadi dan sesukanya saja. Pemerintah jangan hanya sibuk kampanye sana-sini tapi juga harus ingat urusan kota yang masih jadi tanggung jawab mereka,” tukasnya. (srisuryapertama)