Kolongan—Beberapa pekan terakhir, ketenangan warga Kolongan Kecamatan Talawaan, Minut terusik.
Ini akibat bau busuk yang disebut-sebut bersumber dari pabrik pupuk organik super petroganik PT Serasa Alam Makmur (SAM) yang terletak di Desa Tetey Kecamatan Kolongan, desa yang letaknya tidak jauh dari permukiman warga Kolongan.
Akibatnya, warga mengancam akan melakukan demo di depan pabrik pupuk tersebut dan akan menutup jalan, sampai akan menduduki pabrik pupuk organik itu.
“Saya mewakili warga lainnya meminta pemerintah untuk secepatnya menutup pabrik pupuk tersebut. Karena bisa saja dengan bau busuk itu kami dan keluarga kami bisa terserang penyakit,” tutur Frans Pinaria, salah satu warga setempat.
Menurut Pinaria, bau semakin menyengat di musim penghujan ini.
“Kami tidak mau ada lokasi pabrik pupuk disitu, walaupun terletak di Desa Tetey tetapi cerobong uap pembuangan asapnya ke arah desa kami. Pemerintah Desa Tetey, bisa saja mengiakan pabrik pupuk ada di situ, tetapi mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan. Kalau begini terus, kami akan menutup paksa pabrik pupuk itu,” tambah Pinaria seraya ikut mempertanyakan limbah pabrik tersebut dibuang kemana dan warga menduga limbah pabrik pupuk tersebut dibuang langsung sungai.
Maraknya penolakan warga terkait keberadaan pabrik, dibenarkan Hukum Tua Desa Kolongan Felix Mantiri. Ditemui, Senin (7/12/2015), Mantiri mengatakan sampai sekarang warga masih mengeluhkan hal tersebut.
“Sampai sekarang, warga masih menolak. Saya juga kaget dengan desakan warga kali ini,” ujarnya.
Mantiri juga membenarkan adanya rencana warga untuk berdemo di pabrik tersebut.
“Saya sudah berusaha meredam amarah warga agar tidak anarkis tapi kali ini warga mendesak dan bau busuk tersebut memang kami menciumnya. Namun, pihak BPLH (Badan Pengelolah Lingkungan Hidup) sudah memberikan teguran kedua kepada pihak pabrik,” pungkas Mantiri.(Finda Muhtar)