Manado – Penghujung tahun 2015 sudah didepan mata. Begitu juga dengan periode pemerintahan Kota Manado. Kinerja pemerintah selama mengabdi bagi masyarakat pun menjadi sorotan tajam berbagai pihak. Bahkan kini, masyarakat tak malu-malu lagi atau semakin berani mengutarakan kritik dan saran kepada pemerintah. Bukti bahwa berdemokrasi bukan hanya istilah tapi kian merakyat.
Diantara sejumlah hal yang menjadi sorotan, infrastruktur menjadi salah satu poin yang banyak menuai kritikan terutama dikalangan masyarakat. Mungkin karena bidang infrastruktur bisa dilihat secara nyata oleh masyarakat.
BeritaManado.com memantau beberapa bagian jalan di pusat kota yang kurang mendapat perhatian. Masyarakat turut berkomentar mengenai kondisi ini.
“Memang untuk ukuran jalan atau trotoar yang rusak ini tidak terlalu panjang. Tapi harus diakui, kondisi ini membuat masyarakat yang sering jalan kaki jadi tidak nyaman. Apalagi ini jalur ramai. Banyak masyarakat yang lalu lalang disini. Dengan kondisi yang seperti ini ya harus hati-hati sekali. Kita kan tidak bisa leluasa melihat jalan kalau banyak orang yang lewat terutama saat malam hari,” ujar Tomi Zakarias, salah satu ABK kapal motor Manado-Talaud.
Masyarakat tidak memaksa pemerintah membuatkan jalan atau trotoar yang terlihat indah dan megah. Masyarakat pun paham semua itu membutuhkan anggaran. Nyaman dan aman untuk dilalui adalah yang terpenting.
“Tidak harus jalan dan trotoar dibuat megah Kami paham semua butuh anggaran. Tapi kami pun yakin pemerintah harusnya memasukkan anggaran untuk perbaikan jalan dan trotoar atau fasilitas lainnya. Mendekati akhir masa pemerintahan harusnya ditutup dengan baik. Jangan anggaran yang ada itu sengaja ditiadakan atau sudah dananya kurang, malah dikurangkan. Alasannya biasa karena dananya belum turun. Makanya jangan
terlalu ribet birokrasi kita. Masyarakat hanya minta fasilitas yang nyaman dan aman. Itu paling penting. Jadi jangan dibuat rumit,” tegasnya. (srisuryapertama)
Manado – Penghujung tahun 2015 sudah didepan mata. Begitu juga dengan periode pemerintahan Kota Manado. Kinerja pemerintah selama mengabdi bagi masyarakat pun menjadi sorotan tajam berbagai pihak. Bahkan kini, masyarakat tak malu-malu lagi atau semakin berani mengutarakan kritik dan saran kepada pemerintah. Bukti bahwa berdemokrasi bukan hanya istilah tapi kian merakyat.
Diantara sejumlah hal yang menjadi sorotan, infrastruktur menjadi salah satu poin yang banyak menuai kritikan terutama dikalangan masyarakat. Mungkin karena bidang infrastruktur bisa dilihat secara nyata oleh masyarakat.
BeritaManado.com memantau beberapa bagian jalan di pusat kota yang kurang mendapat perhatian. Masyarakat turut berkomentar mengenai kondisi ini.
“Memang untuk ukuran jalan atau trotoar yang rusak ini tidak terlalu panjang. Tapi harus diakui, kondisi ini membuat masyarakat yang sering jalan kaki jadi tidak nyaman. Apalagi ini jalur ramai. Banyak masyarakat yang lalu lalang disini. Dengan kondisi yang seperti ini ya harus hati-hati sekali. Kita kan tidak bisa leluasa melihat jalan kalau banyak orang yang lewat terutama saat malam hari,” ujar Tomi Zakarias, salah satu ABK kapal motor Manado-Talaud.
Masyarakat tidak memaksa pemerintah membuatkan jalan atau trotoar yang terlihat indah dan megah. Masyarakat pun paham semua itu membutuhkan anggaran. Nyaman dan aman untuk dilalui adalah yang terpenting.
“Tidak harus jalan dan trotoar dibuat megah Kami paham semua butuh anggaran. Tapi kami pun yakin pemerintah harusnya memasukkan anggaran untuk perbaikan jalan dan trotoar atau fasilitas lainnya. Mendekati akhir masa pemerintahan harusnya ditutup dengan baik. Jangan anggaran yang ada itu sengaja ditiadakan atau sudah dananya kurang, malah dikurangkan. Alasannya biasa karena dananya belum turun. Makanya jangan
terlalu ribet birokrasi kita. Masyarakat hanya minta fasilitas yang nyaman dan aman. Itu paling penting. Jadi jangan dibuat rumit,” tegasnya. (srisuryapertama)