California – USA 27 September 2015,
tepatnya di kota Rialto di kediaman keluarga Taroreh di provinsi California USA, sebanyak 11 warga masyarakat yang berasal dari Manado dan sudah berdomisili di Amerika Serikat merasa terpanggil untuk melestarikan budaya kesenian dan pariwisata Nyiur Melambai. Acara kumpul-kumpul ini ternyata membuahkan suatu hasil yang dianggap baik dan positif.
Pertemuan diawali dengan doa oleh Johanis Wowor yang berasal dari Tomohon. Kemudian pembacaan visi dan misi Sanggar Kesenian Manado oleh Sekretaris Freddie Maramis dilanjutkan dengan brainstorming. Sebelum dibacakanya Deklarasi dari Sanggar Kesenian Manado di singkat dengan sebutan SKM dengan motto “Wale Pinasungkulan Ne Tou Minahasa (Pemelihara Budaya Luhur Minahasa), maka ketua umum terpilih Bapak Welly Rey dalam sambutannya menginginkan agar sanggar ini bisa menjadi organisasi yang bertumbuh positif dan mempunyai kerja nyata dan mampu menciptakan keharmonisan diantara masyarakat asal Manado Sulawesi Utara yang merantau di USA melalui sarana kesenian.
“Kita upayakan untuk bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten di Sulawesi Utara,” ujar Welly Rey.
Sementara sekretaris SKM Freddie Maramis, putera asal desa Touliang Oki, Minahasa, menambahkan bahwa dengan terjalinnya hubungan dengan pemerintah propinsi serta kabupaten/kota yang ada di Sulut maka apabila ada kunjungan tim kesenian SKM akan berupaya membantu.
“Kami ingin juga agar generasi muda kami yang ada di Amerika akan lebih mengenal budaya leluhur mereka,” ungkap Freddie Maramis.
Hal menarik di rapat tersebut adalah keributan kecil yang dibuat para kaum wewene sebab ternyata para ibu ibu ini sangat bersemangat dan antusias atas berdirinya Sanggar Kesenian Manado ini.
“Kami senang sebab ternyata kami akhirnya mempunyai suatu wadah untuk bisa mencurahkan rasa kecintaan kami terhadap budaya dari Manado dan bisa mulai mengajarkan dan memperkenalkan kebudayaan dari tanah leluhur kepada anak-anak generasi kedua yang sudah hampir tidak kenal lagi dengan budaya leluhur,” ungkap Christine Ebby Maramis yang mendapat support dari suaminya Oscar Matulessy.
Pertemuan dilanjutkan dengan pemilihan ketua ketua bidang dan rencana kerja jangka pendek maupun panjang. Suasana pertemuan berjalan dengan nuansa kekeluargaan diselingi cerita-cerita lucu masa di bangku Sekolah Dasar atau zaman dahulu disebut Sekolah Rakyat di kota Manado dan sekitarnya.
Komposisi pengurus Sanggar Kesenian Manado (SKM) yang terbentuk adalah ketua umum, bapak Welly Rey, sekretaris Freddie Maramis, bendahara Joula Mawikere dan ketua-ketua bidang lainya yang membawahi yakni bidang sosial, humas, kesenian, media/promosi dan pariwisata.
Dijelaskan Hence Karamoy kepada BeritaManado.com, pertemuan ini ditutup dengan doa dipimpin bapak Dekky Lintuuran, tuama Romboken. (Hence/EditJerry)