Airmadidi-Kritikan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terhadap pembangunan tanggul pemecah ombak di Kecamatan Likupang Timur (Liktim) rupanya mendapat protes keras dari warga Likupang.
Warga meminta, pembangunan dari wilayah pesisir yang tengah gencar dilakukan Bupati Vonnie Anneke Panambunan dan Wabup Ir Joppi Lengkong, jangan diganggu oleh pihak manapun.
“Jangan jadi penghambat pembangunan di Likupang. Jangan cemburu kalau ada proyek besar masuk Likupang Raya,” sembur tokoh muda Likupang Donald Rumimpunu, kepada BeritaManado.com, Rabu (14/9/2016).
Rumimpunu menyesalkan tindakan LSM yang melaporkan pembangunan proyek tersebut ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut hanya karena proyek tidak ditender.
“Padahal itu karena darurat bencana. Seperti sekarang ini ombak sangat basar, langsung kelihatan sekali fungsi dari penangkal ombak itu. Masyarakat Likupang sudah merasakan fungsinya,” tegas Rumimpunu.
Hal senada dilakukan aktifis Minut Maria Taramen, yang merasa sangat terbantu dengan adanya tanggul tersebut.
“Saya curiga, mungkin dia (LSM,red) belum rasa bagaimana berjalan sangat jauh ke perahu kalau air laut surut. Sampai sakit betis karena kaki tertanam saat berjalan di pasir. Belum lagi sakit karena barang-barang tajam seperti kayu, pecahan botol dan lain-lain. Atau dia belum rasa saat perahu kandas di pasir, meskipun kami basah karena hantaman ombak, kami tetap harus turun berjalan ke perahu. Belum lagi kalau ombak besar,” kata Taramen.
Menurut Taramen, masyarakat Likupang sangat bersyukur dengan pembangunan tanggul tersebut.
“Manfaatnya sudah mulai dirasa, sudah tak lagi harus gulung celana dan lepas sepatu kalau mau naik atau turun perahu,” pungkasnya.(findamuhtar)