Amurang—Jaman kepemimpinan Bupati Drs Ramoy Markus Luntungan (RML), tercetus akan dibangun jalan lingkar Amurang-Tumpaan. Bahkan, sejak RML dan Ventje Tuela lengser, ide cemerlang itu tetap diingat. Tak hanya ide saja, tetapi usulan ke pemerintah pusat sudah dan sementara diperjuangkan. Namun demikian, saat ini Pemkab Minsel hanya diam soal rencana pembangunan jalan lingkar.
‘’Kalau mau lihat, Pemkab Minsel lebih terfokus memperjuangkan hak-hak umum lainnya. Sementara itu, program pembangunan jalan lingkar menjadi PR saja. Tetapi belum tentu akan terlaksana sampai 4 tahun kedepan,’’ ujar Ruddy Wenas, Ssos warga Amurang ketika menghubungi beritamanado.com, Senin tadi.
Kata Wenas, jalan lingkar Kapitu-Tumpaan misalnya. Jalan tersebut bahkan sudah ada pembebasan lahan. Artinya, dari segi pengeluaran anggaran, Pemkab Minsel sudah mengeluarkan. Tetapi, kenapa justru saat ini tak lagi dilanjutkan.
‘’Memang, bagi kami soal besaran dana melalui APBD sewaktu RML-VT di Minsel tak mengetahui secara pasti. Namun demikian, ini sudah ada anggarannya. Seharusnya, melalui program Pemkab Minsel harus dilanjutkan dalam rangka kelanjutan pembangunan Minsel,’’ jelasnya.
Menurut Wenas, tak hanya jalan lingkar Kapitu-Tumpaan. Ada juga jalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga dan jalan lingkar Rumoong Bawah-Elusan. Ketiga jalan lingkar diatas sangat bagus.
‘’Nah, disini kami sampaikan supaya Pemkab Minsel mampu memberikan janji. Tak hanya sorga talinga saja, sebab kalau hanya lobi lainnya. Sementara masalah jalan tak dilakukan, apalah artinya pembangunan Minsel kalau masalah jalan justru terkebelakang,’’ ungkap Wenas.
Maka dari itu, usulannya supaya Bupati Tetty Paruntu dapat melihat secara nyata mana yang lebih fokus dibangun. Pada dasarnya, semua diterima. ‘’Hanya saja, yang fokus-fokuslah. Sebab, masalah jalan harus diutamakan,’’ tegasnya. (and)