Manado – Warga Bantik Malalayang kembali gundah dengan rencana pelebaran jalan trans Sulawesi yang mulai santer terdengar.
Oma Netty Tikoalu misalnya, warga asli kelahiran Malalayang berusia 85tahun ini mengaku rumah yang didiaminya akan terus berkurang dari waktu ke waktu.
Dulu, luas rumah yang didiaminya sampai di lampu jalan trans sulawesi, namun kini rumahnya kembali terancam akan kehilangan halaman dengan panjang mencapai 5 meter.
“Kami hitung-hitung kalau 5 meter artinya dari trotoar sampai di teras, wah banyak sekali itu,” ujarnya kepada Berita Manado.com (17/9).
Oma Netty memiliki harapan besar agar tak ada pihak-pihak yang akan mempermainkan ganti rugi yang akan diterima oleh para pemilik lahan.
“Tolong pemerintah jangan semakin mempersulit warga dengan pelebaran jalan, harus ganti rugi dan jangan disunat dananya,” pungkasnya dengan tegas. (quin simatauw)