Airmadidi – Para pejabat di instansi Minahasa Utara bakal merogoh kocek anggaran pemkab untuk pergi ‘menonton’ sebuah festival di Australia.
Mereka akan di pandu langsung wakil bupati Yulisa Baramuli SH yang dikabarkan sudah berangkat lebih dulu.
Para pejabat ini, diketahui ada yang tak berkompeten malah berangkat ke Australia, sementara pejabat yang benar-benar mengetahui situasi pariwisata dan daerah Minut, justru belum berangkat dan hampir pasti tak jadi berangkat.
Hal ini sangat disayangkan oleh masyarakat Minahasa Utara, dikatakan John warga Airmadidi, saat ini malah Minut telah melaksanakan beragam kegiatan menyambut HUT Minut ke-10.
“Seharusnya para pejabat memperhatikan acara sendiri, jangan sibuk dengan sebuah festival yang skala nasional tak berdampak langsung pada masyarakat dan daerah Minut dan seakan menghabiskan anggaran,” kata John pada beritamanado.com, Senin (11/11)
Ditambahkannya, para pejabat yang pergi ke luar negeri tentunya dengan anggaran besar, sangat diharapkan hasil nyata dari kerja mereka disana.
“Kalau hanya bilang, sangat menguntungkan, mempromosikan wisata Minut di luar negeri. Apa yang di promosikan? Bagaimana di promosikan? Atau mereka hanya jalan-jalan saja?,” tanya John.
Bupati Minahasa Utara, Drs Sompie Singal melalui Sem Tirayoh selaku Kabag Humas, mengatakan pasti akan ada hasilnya jika dipromosikan di luar negeri.
“Kecil atau besar dampaknya, itu pasti ada hasil,” ujar Tirayoh.
Sementara itu, Asisten 1, Ronny Siwi mengakui penunjangan program wisata Minut, sesuai juga dengan Visi Minut, menjadikan daerah tujuan wisata 2015.
Walau tak mengomentari maksud kepergian wabup Yulisa Baramuli ke Australia. Namun Siwi mengaku bila hal pariwisata, maka harus dilakukan pada hal tahapannya.
“Saya misalkan, tahun 2011,2012 dan 2013 seharusnya infrastruktur pariwisata itu harus kita bangun dulu dengan anggaran yang ada, sehingga sisanya untuk promosi dan 2015, Minut siap akan daerah tujuan wisata,” ujar Siwi.
Kalau pun promosi besar-besaran namun infrastruktur dan pembenahan tempat wisata tak ada, maka bisa dipastikan promosi wisata surga telinga.
“Sangat disayangkan jika tamu yang datang ke objek wisata di Minut tak sesuai apa yang dipromosikan. Karena wisata di Minut tak terurus,” ujar John menambahkan.
Sementara Bupati Minut, Drs Sompie SF Singal MBA ketika akan diwawancarai sejumlah media, belum bisa ditemui karena kesibukannya.
“Dari sekitar jam 12.00 siang sampai jam 18.00 kami di ruang tunggu bupati. Tapi bupati tak menerima kunjungan kami karena masih sibuk,” ujar satu diantara wartawan.
(robin tanauma)