Manado, BeritaManado.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Utara (Sulut) Vrenky Muluwere, angkat bicara terkait pelaksanaan Rapimnas Ancol 15-17 Oktober.
Menurut Vrenky Muluwere, rapimnas yang mengatasnamakan GMNI tersebut adalah Ilegal.
“GMNI yang sah atas dasar SK Kemenkumham tidak pernah menyelenggarakan rapimnas pada 15-17 Oktober di Taman Jaya Impian Ancol Provinsi DKI Jakarta,” tegas Vrenky.
Ia menegaskan, GMNI sah tidak pernah terlibat dalam tindakan politik praktis, terutama terkait kontestasi Pilpres 2024.
“GMNI bukan organisasi partisan atau relawan politik yang melakukan tindakan dukung-mendukung capres-cawapres,” terangnya.
Apalagi, kata Vrenky, pada rapimnas itu terlihat karangan bunga dari DPP PA GMNI, dan dihadiri bakal calon presiden Anies Baswedan.
“Kami mempertanyakan sikap PA GMNI terkait beredarnya dukungan terhadap GMNI ilegal itu,” katanya.
Sikap itu, lanjut Vrenky, menciderai semangat perjuangan ideologis dalam kerangka negara hukum.
“PA GMNI harus melakukan klarifikasi terkait dukungan tersebut karena berpotensi merendahkan dan mencoreng nama besar GMNI,” tandasnya.
(***/Alfrits Semen)