
Manado, BeritaManado.com – Heboh video Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) atau Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus (OPSPEK) mesum di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) diseriusi DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Rapat dengar pendapat antara DPRD Sulut yang dipimpin Drs Stefanus Vreeke Runtu bersama Dekan Fakultas Hukum Unsrat Flora Kalalo SH MH, sejumlah dosen, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), disaksikan ratusan mahasiswa dilaksanakan di ruang rapat paripurna, Kamis (2/8/2018) sore.
Dekan Fakultas Hukum Unsrat, Flora Kalalo, mengaku senang bisa melakukan klarifikasi video opspek di medsos namun juga mengungkapkan kekecewaan kepada DPRD yang terkesan mempolitisasi video ospek tersebut.
“Di sisi lain saya bangga untuk klarifikasi namun di sisi lain kami kecewa karena medsos tidak digunakan secara baik oleh anggota dewan. Mahasiswa adalah pemilih pemula. Ada hal-hal yang patut dikedepankan secara kelembagaan, tapi ada hal hal yang tidak perlu dipublish secara kelembagaan apalagi jika itu bersentuhan dengan nilai-nilai akademik atau nilai-nilai pendidikan,” jelas Flora Kalalo.
Sementara wakil ketua DPRD Sulut, Stefanus Vreeke Runtu yang memimpin rapat dapat memaklumi kekecewaan dosen dan mahasiswa ketika video opspek menjadi viral yang salah dipahami oleh masyarakat.
“Kalau ibu dekan merasa kecewa saya pikir wajar sebagai manusia, tapi tinggalkan disini kekecewaan supaya ibu bawa pulang sukacita bersama mahasiswa yang hadir,” terang Vreeke Runtu.
Rapat dengar pendapat juga dihadiri anggota DPRD Wenny Lumentut, Jems Tuuk, Siska Mangindaan, Deky Palinggi, Lucia Taroreh, Jeanny Mumek dan sejumlah anggota DPRD lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Dekan Fakultas Hukum Unsrat, Flora Kalalo, menjelaskan bila menyimak keseluruhan kegiatan itu tidak ada tindakan asusila dan justru mahasiswa menjadi korban.
“Video itu hanya menayangkan sepenggal (opspek) saja, lantas memberi opini bahwa itu ospek mesum. Padahal secara keseluruhan tidak demikian,” tandas Kalalo.
(JerryPalohoon)