MANADO, BeritaManado.com — Pemberhentian sementara penerbangan dari dan ke China atas dampak virus corona diyakini bakal mengancam bisnis pariwisata Sulut.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulut yang berhubungan langsung dengan persoalan pariwisata, Careig Naichel Runtu menegaskan, langkah yang diambil sudah melalui kajian dan bagian dari aspirasi masyarakat.
“Dampak pasti ada, namun, di samping itu semua, prioritas pemerintah saat ini ialah kesehatan dan keselamatan bagi segenap warga Sulut,” ungkap Careig Naichel Runtu.
Untuk itu, lanjut Careig Naichel Runtu, pemerintah harus mencari solusi yang tepat untuk industri pariwisata.
“Salah satunya dengan kembali menjual potensi wisata yang ada di Sulut ke wisatawan domestik,” ujar politisi Golkar yang akrab disapa CNR ini.
Lebih lanjut dikatakan CNR, kejadian luar biasa ini juga bisa dijadikan pelajaran untuk pariwisata Sulut lebih berbenah.
“Mungkin dengan melakukan beberapa kebijakan seperti lebih memperkuat objek maupun stackholder pariwisata Sulut dengan menghadirkan rasa tanggung jawab bersama terkait keamanan dan kenyaman wisatawan di masyarakat dan stakeholder pariwisata,” usul CNR.
Senada dengan CNR, anggota Komisi IV lainnya, Melky Jakhin Pangemanan meminta pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan promosi wisata ke beberapa negara selain China.
“Sebaiknya saat ini pemerintah terus mengoptimalkan promosi wisata Sulut ke negara lain.
Karena penghentian sementara penerbangan ke China mungkin masih akan terjadi untuk beberapa bulan kedepan makanya pemerintah harus memikirkan strategi bagaimana tetap menjaga pertumbuhan pariwisata Sulut,” ujar Melky Jakhin Pangemanan.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut melalui Gubernur Olly Dondokambey mengambil keputusan menutup sementara rute penerbangan China ke Indonesia, termasuk ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
“Yah, untuk rute Manado dari dan sejumlah kota-kota besar di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China ditutup sementara,” ungkap Gubernur Olly Dondokambey.
(AnggawiryaMega)