Ratahan – Apresiasi dan ucapan terima kasih disampaikan masyarakat kepada pemerintah kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) karena telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan penghubung antara Desa Molompar Raya dan Esandom Raya, Kecamatan Tombatu Timur. Hanya saja hal ini tidak untuk kontraktor pemenang tender proyek tersebut.
Diungkapkan ketua LSM Gema Mitra Vidy Ngantung, pembangunan jembatan ini sangat dibutuhkan dan mendapat apresiasi dari warga dikarenakan menjadi jalan alternatif baik bagi kendaraan bermotor, masyarakat yang akan ke pasar juga untuk anak-anak ke sekolah. Disesalkan, kata Ngantung, apa yang diharapkan sebelumnya oleh masyarakat ternyata berujung pada kekecewaan.
“Mengapa demikian, karna kontraktor yang mengerjakan tidak profesional. Lihat saja untuk pekerjaannya, setiap minggu hanya satu atau dua hari mereka (kontraktor, red)melaksanakan pekerjaan. Dan kadang kala juga tidak ada pekerjaan sama sekali. Untuk itu tentu dinas terkait melalui pengawas proyek harus memperhatikannya,” sesal Ngantung, Kamis (3/10).
Senada dengan Ngantung, Ketua Karang Taruna Kecamatan Tombatu Timur Jefri Langoy bersama Kepala Jaga 4 Desa Esandom Maxi Angginaloy mengancama, apabila dalam minggu berjalan ini pihak pengelolah proyek tidak melakukan pekerjaan, maka pihaknya bersama masyarakat sekitar akan mengangkat material yang ada di lokasi pekerjaan. “Hal ini akan kita lakukan sebagai warning bagi kontraktor yang tidak becus dalam melaksanakan pekerjaan proyek,” kata keduanya.
Diketahui pemenang tender proyek pembangunan jembatan ini adalah CV Agape, dengan nilai kontrak Rp 1.484.261.000. (Rulan Sandag)