Manado – Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), David Lalandos, memberikan apresiasi bagi seluruh stakeholder terkait yang telah mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Sebab sesuai data, saat ini pencapaian vaksinasi di Mitra berada di angka 80,96 persen, berdasar data manual, walau data pusat mungkin masih 77 persen.
Hal ini dikatakan David Lalandos, kala mewakili Bupati James Sumendap membuka kegiatan rapat koordinasi Dukungan Operasional untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19, yang digelar selama 3 hari di Novotel Golf Resort and Convention Center, 30 November -2 Desember 2021.
“Puji syukur ke hadirat Tuhan dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendharmabaktikan diri dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Saat ini data manual capaian vaksinasi dosis satu sekitar 80,96 persen,” ungkapnya.
Menurutnya, posisi ini bisa didapat bukan karena kehebatan kepala puskesmas, para camat, hukum tua dan lurah, serta kekuatan TNI-Polri belaka, tapi bisa seperti ini karena kerja sama dan keutuhan seluruh stakeholder terkait.
“Saat ini posisi kita di nomor 3 untuk pencapaian vaksinasi kabupaten/kota. Ini sesuai target yang dicanangkan Bapak Bupati James Sumendap, yang harus capai 80 persen untuk dosis pertama akhir tahun 2021,” katanya.
Bahkan menurutnya, hasil ini bisa dicapai masih di akhir November, walau masih data manual, namun target yang diberikan sudah dipenuhi.
Lanjut dirinya mengapresiasi mental dan pemberian diri para kepala puskesmas dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19.
“Sebab walau pun sering dicaci bahkan mungkin diancam untuk dipolisikan, namun tetap bekerja dengan semangat yang luar biasa,” katanya.
Diharapkannya, ini menjadi pengalaman bagi petugas untuk bisa termotivasi dalam pengabdian untuk menyelamatkan masyarakat di Mitra dari ancaman COVID-19.
“Sehingga kita berharap seluruh masyarakat Mitra bisa jauh dari bahaya Virus Corona,” ujarnya.
Sebab itu, sudah sepantasnya capaian ini disyukuri sebab jika melihat dari pengalaman beberapa waktu lalu, ambulance sering sekali lalu lalang dan mayoritas berkaitan dengan COVID-19.
Bahkan dikatakannya, Provinsi Sulut sempat ditetapkan dengan status tidak terkendali.
“Terkait data manual dan KPC (Komite Penanganan COVID-19) yang belum sinkron, saya berharap melalui rakor ini bisa mendapatkan solusi,” tutupnya.
(jenlywenur)