BITUNG—Salim Djafar (32) warga Kelurahan Wangurer Kecamatan Madidir harus kehilangan nyawanya setelah usai menyelam menghalau ikan, Rabu (22/2) sekitar pukul 14.30 Wita. Padahal, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Nyapan Star tersebut sempat diberikan pertolongan oleh rekan-rekannya karena mengeluh kurang enak badan usai menyelam.
“Menurut informasi yang kami terima dari lokasi kejadian, Sekitar pukul 9.15 Wita korban menyelam untuk membantu menaikkan ikan yang sudah dijaring. Tapi 15 menit kemudian ia naik keatas kapal dan mengeluh tidak enak badan,” kata pemilik KM Nyapan Star, Kaidi.
Kemudian korban coba diberi pertolongan oleh rekan-rekan korban dengan cara memijit-mijit badan korban. Namun rupanya, kondisi korban semakin parah dan diputuskan untuk segera membawa ke Kota Bitung.
“Namun sekitar pukul 14.30 Wita korban meninggal dalam perjalanan menuju Kota Bitung,” katanya.
Kaidi sendiri menduga, korban meninggal karena kedinginan setelah menyelam kurang lebih 20 meter. Karena menurutnya, hal ini sudah sering dialami oleh para ABK ketika melakukan penyelaman dan tidak sedikit yang menjadi korban.
“Alat penyelaman sendiri kita sudah siapkan berupa baju selam dan alat keselamatan lainnya,” ujar Kaidi.
Sementara itu, jenasah korban sendiri nanti tiba di Kota Bitung sekitar pukul 2.13 Wita. Dimana menurut keterangan Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Iwan Manurung SIK, kapal yang mengantar jenasah korban hanya berlabu di Selat Lembeh kemudian dijemput perahu kecil untuk dibawa ke Dermaga Ruko.
“Dari dermaga Ruko, jenasah langsung dibawa oleh kaluarga ke Gorotalo dan menolak untuk dilakukan otopsi,” kata Manurung.
Manurung sendiri mengaku, pihaknya tidak dapat menyimpulkan secara pasti apa yang menjadi penyebab meninggalnya korban. Karena untuk membutikan apakah korban benar-benar meninggal karena kedinginan atau karena keracunan menghirup udara kompresor yang dipakai menyelam.
“Makanya kita perlu pembuktian secara medis agar mengetahui pasti apa yang menjadi penyebab korban meninggal dunia, tapi sayang pihak keluarga menolak melakukan otopsi,” katanya.(en)