Manado, BeritaManado.com — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) di sejumlah destinasi wisata tanah air.
Berdasarkan keterangan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf R. Kurleni Ukar, antusiasme kolektif dalam menerapkan protokol kesehatan harus tumbuh tidak hanya dari insan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air, tapi juga masyarakat.
“Penerapan protokol kesehatan harus menjadi budaya baru yang ditumbuhkan oleh seluruh pihak untuk bangkit kembali dengan menciptakan peluang-peluang baru di era adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Kurleni Ukar.
Kemenparekraf menjalankan Gerakan BISA, program semacam padat karya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang melibatkan para pelaku usaha parekraf dan masyarakat terdampak Covid-19 di sekitar destinasi wisata.
“#IndonesiaCare harus benar-benar tumbuh. Inilah payung antusiasme kolektif untuk peduli terhadap kebaikan bersama dengan menjalankan protokol kesehatan,” kata Kurleni.
Gerakan BISA telah dilaksanakan di beberapa daerah setanah air yaitu, Biduk-Biduk, Berau, Kalimantan Timur, Banyuwangi, Malang, Probolinggo dan Bali.
Untuk daerah Sulawesi Utara (Sulut), kegiatan ini dilaksanakan di beberapa tempat wisata diantaranya adalah Taman Wisata Alam Tomohon dan Taman Wisata Sumaru Endo mulai Kamis (8/10/2020) sampai Jumat (9/10/2020).
Rangkaian kegiatan Gerakan BISA di Taman Wisata Alam Tomohon dan Taman Wisata Sumaru Endo ini akan diisi dengan aktivitas gotong royong bersama sekitar 200 warga setempat membersihkan lingkungan area wisata.
Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan destinasi wisata yang memenuhi prinsip sanitasi dan higienitas agar lebih menarik dan mengikuti protokol standar kesehatan.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk menggemakan semangat bergerak dan maju bersama membangun kembali kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan di seluruh destinasi wisata sebagai budaya dalam menghadapi era adaptasi kebiasaan baru.
“Diharapkan kolaborasi dengan Kemenparekraf dapat membantu meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” pungkas Kurleni.
Pada kesempatan tersebut, turut dilaksanakan penyerahan bantuan alat-alat kebersihan dari Kemenparekraf untuk digunakan di Taman Wisata Alam Tomohon, dilanjutkan dengan bersih bersih destinasi wisata.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sub Koordinator Bidang Harmonisasi dan Evaluasi Kebijakan Lintas Sektor Bidang Ekonomi Kreatif Dwi Wahyuni SSos, Kabid Pengembangan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Sulut Ir Fany Julite Matheus SP MSi, Kadis Pariwisata Kota Tomohon Masna Pioh dan tamu undangan lainnya.
(***/srisurya)