Bitung – Puluhan pemuda Muslim dari berbagai organisasi, Kamis (28/3) terlihat ikut melakukan penjagaan prosesi Napak Tilas atau Via Dolorosa yang digelar Jemaat GMIM Kalvari Wangurer Timur bersama aparat kepolisian.
Para pemuda Muslin ini terlihat berbaur dengan jemaat dan ikut melakukan perjalanan mengikuti rute Napak Tilas yang digelar Panitia Perayaan Paskah.
“Kerukunan antar umat beragama di Kota Bitung sudah sangat erat. Kami umat Muslim dan Nasrani sudah menunjukan jika tidak ada persoalan terkait agama disini, dan itu kami buktikan lewat acara Napak Tilas,” kata Koordinator Pemuda Muslim Kota Bitung, Ridwan Sambayang.
Ia mengatakan, dalam beberapa hari ini ada pihak-pihak yang coba memecah belah kerukunan umat bergama di Kota Bitung dengan sengaja menghembuskan isu SARA. Namun pihaknya tidak mau terpancing karena menurutnya, sekian tahun umat Muslim dan Nasrani di Kota Bitung telah hidup berdampingan serta saling menjaga.
“Jadi jika ada isu-isu menyesatkan dengan mengatakan atas nama umat Muslim, itu adalah Provokator. Jangan kita terprovokasi dan terpancing dengan informasi-informasi yang tidak jelas,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Kalvari Wangurer Timur, Pdt Tirsa Sondakh Watung mengatakan, momen Napak Tilas yang dihadiri umat Muslim menepis isu-su SARA yang beberapa hari terakhir ini menimbulkan keresahan dan kecurigaan antar umat beragama. Itu terbukti dengan kehadiran umat Muslim membantu prosesi Napak Tilas hingga berjalan dengan aman dan tertip.
“Saudara kami dari umat Muslim dengan tulus selalu ambil bagian dalam acara-acara keagamaan seperti ini dan ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun,” kata Watung.
Lebih menariknya lagi, acara Napak Tilas yang mengambil titik start dari gedung Gereja Kalvari dilepas oleh Imam dari Masjid Wangurer Utara hingga melewati jalan utama di Kelurahan Wangurer Timur yang diikuti sekitar 500 peserta pejalan kaki.(enk)
Bitung – Puluhan pemuda Muslim dari berbagai organisasi, Kamis (28/3) terlihat ikut melakukan penjagaan prosesi Napak Tilas atau Via Dolorosa yang digelar Jemaat GMIM Kalvari Wangurer Timur bersama aparat kepolisian.
Para pemuda Muslin ini terlihat berbaur dengan jemaat dan ikut melakukan perjalanan mengikuti rute Napak Tilas yang digelar Panitia Perayaan Paskah.
“Kerukunan antar umat beragama di Kota Bitung sudah sangat erat. Kami umat Muslim dan Nasrani sudah menunjukan jika tidak ada persoalan terkait agama disini, dan itu kami buktikan lewat acara Napak Tilas,” kata Koordinator Pemuda Muslim Kota Bitung, Ridwan Sambayang.
Ia mengatakan, dalam beberapa hari ini ada pihak-pihak yang coba memecah belah kerukunan umat bergama di Kota Bitung dengan sengaja menghembuskan isu SARA. Namun pihaknya tidak mau terpancing karena menurutnya, sekian tahun umat Muslim dan Nasrani di Kota Bitung telah hidup berdampingan serta saling menjaga.
“Jadi jika ada isu-isu menyesatkan dengan mengatakan atas nama umat Muslim, itu adalah Provokator. Jangan kita terprovokasi dan terpancing dengan informasi-informasi yang tidak jelas,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Kalvari Wangurer Timur, Pdt Tirsa Sondakh Watung mengatakan, momen Napak Tilas yang dihadiri umat Muslim menepis isu-su SARA yang beberapa hari terakhir ini menimbulkan keresahan dan kecurigaan antar umat beragama. Itu terbukti dengan kehadiran umat Muslim membantu prosesi Napak Tilas hingga berjalan dengan aman dan tertip.
“Saudara kami dari umat Muslim dengan tulus selalu ambil bagian dalam acara-acara keagamaan seperti ini dan ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun,” kata Watung.
Lebih menariknya lagi, acara Napak Tilas yang mengambil titik start dari gedung Gereja Kalvari dilepas oleh Imam dari Masjid Wangurer Utara hingga melewati jalan utama di Kelurahan Wangurer Timur yang diikuti sekitar 500 peserta pejalan kaki.(enk)