Manado – Kepengurusan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Jakarta yang dipimpin Irjen. Pol. Beny Josua Mamoto selaku Ketua Umum, kini mendapat “tantangan”. Padahal seperti diketahui, setelah dilakukan penyerahan pataka dan seluruh aset organisasi dari Beny Tengker Ketua Umum sebelumnya ke Mamoto secara legal, namun masih saja tersisa “barisan sakit hati”.
Menurut Ketua bidang Hukum dan Politik KKK periode (2012-2016), Tommy Turangan SH, ada kelompok yang sengaja mengatas namakan KKK dengan melakukan pertemuan bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Sinyo Harry Sarundajang (SHS).
“Kami mempertanyakan pertemuan antara Gubernur Sulut, pak SHS dan Jimmy H Tampi, yang katanya juga sebagai Ketua Umum KKK pusat. Belum lama ini mereka bertemu, kami sesalkan karena ada yang mengatasnamakan pengurus KKK. Pengurus KKK yang legal itu hanya satu dan Ketuanya Pak Beny Mamoto. Jangan-jangan SHS merestui organisasi yang dipimpin pak Tampi ini?” ujar Turangan dengan nada mempertanyakan.
Alumnus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado itu meminta pemerintah daerah dapat memposisikan diri dan tidak memperkeruh suasana dalam menyikapi dinamika internal KKK.
“Kami meminta SHS jangan buat bingung masyarakat kawanua, sementara kami di Jakarta dan sekitarnya aman-aman saja. Pemerintah daerah Sulut jangan sampai terkesan memperkeruh suasana kerukunan di tengah KKK. Dan sementara sejara telah membuktilan bahwa KKK sudah berumur 40 tahun dimana Beny Tengker di periode ini adalah ketua dewan penasehat,” tukas Turangan.(amc)