MANADO – Terkadang setiap momentum berharga selalu mengedepankan sosok tokoh atau orang-orang yang terkemuka. Cotoh saja pada saat Kota Manado meraih Piala Adipura, dilaksanakan acara keliling kota Piala Adipura oleh para pejabat pemkot.
Hal ini berbanding terbalik apa yang diharapkan para tokoh utama dalam raihan Adipura, yaitu orang-orang yang setiap pagi, siang dan sore tak mengenal lelah untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir.
Tokoh utama seperti Pak Sunardi yang kesehariannya berjalan dari tempat sampah satu ke tempat sampah lainnya, dari kelurahan ke kelurahan yang ada di Kota Manado, terlupakan oleh petinggi kota.
“Beginilah kami seharian hanya bergelut untuk membersihkan
sampah, ya kalau boleh ada perayaan Adipura bersama-sama dengan torang yang setiap hari angka-angka ini sampah,” tutur Pak Sunardi sambil tersenyum. (gn)
MANADO – Terkadang setiap momentum berharga selalu mengedepankan sosok tokoh atau orang-orang yang terkemuka. Cotoh saja pada saat Kota Manado meraih Piala Adipura, dilaksanakan acara keliling kota Piala Adipura oleh para pejabat pemkot.
Hal ini berbanding terbalik apa yang diharapkan para tokoh utama dalam raihan Adipura, yaitu orang-orang yang setiap pagi, siang dan sore tak mengenal lelah untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir.
Tokoh utama seperti Pak Sunardi yang kesehariannya berjalan dari tempat sampah satu ke tempat sampah lainnya, dari kelurahan ke kelurahan yang ada di Kota Manado, terlupakan oleh petinggi kota.
“Beginilah kami seharian hanya bergelut untuk membersihkan
sampah, ya kalau boleh ada perayaan Adipura bersama-sama dengan torang yang setiap hari angka-angka ini sampah,” tutur Pak Sunardi sambil tersenyum. (gn)