Tomohon – Sebanyak tujuh orang Ketua Orang Muda Katolik (OMK) se-Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen kompak meninggikan Salib Indonesian Youth Day (IYD) 2016 saat dijemput di Stasi Wailan, Kamis (19/5/2016) sore.
Sebelumnya, Salib IYD 2016 diserahkan Pastor Paroki St Antonius Padua Tara Tara Andre Santie MSC kepada Camat Tomohon Utara Anneke Tuegeh SE dan Pastor Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen Yohanis Pinontoan Pr.
Selanjutnya Salib IYD diberikan kepada perwakilan tokoh agama di Kelurahan Wailan, serta dari pihak kepolisian. Penyerahan Salib IYD itu sendiri berlangsung dalam suasana kegembiraan semangat para OMK yang memadati perbatasan di jalan wilayah Kelurahan Kayawu dan Wailan.
Ketua Panitia Penyambutan Salib IYD Ginny Lasut mengatakan bahwa kedatangan Salib IYD dijemput dengan nuansa budaya lokal Minahasa yang ditandai dengan adanya kelompok tarian Maengket dan Kabasaran. Namun juga dengan tidak mengesampingkan daya kreativitas sebagai orang muda dengan penampilan kelompok Marching Band.
Sementara itu, Ketua OMK Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen Milan Polii kepada BeritaManado.com, Kamis (19/5/2016) mengatakan bahwa sebagai orang muda tentu ada rasa bangga saat memegang Salib IYD yang terbuat dari anyaman rotan dan telah melewati dua provinsi yaitu Sulawesi Tengan dan Gorontalo.
“Tak hanya saya yang rasakan kebanggaan dan berkat dari kedatangan Salib IYD ini, akan tetapi juga teman-teman OMK yang lain. Itu bisa dilihat dari kreativitas mereka saat menyuguhkan Theme Song IYD lewat gerak dan lagu. Salib IYD akan berada di paroki ini selama empat hari,” kata Milan.
Selain gereja pusat paroki dan Stasi St Antonius Padua Wailan, Salib IYD juga akan dibawa ke stasi Kinilow dan Tinoor. Selanjutnya pada hari Senin, Salib IYD akan dibawa ke wilayah Paroki Hati Kudus Tomohon.
Menanggapi proses penyambutan Salib IYD itu sendiri yang berlangsung meriah itu, Pastor Yohanis Pinontoan Pr menyatakan sangat memberikan apresiasi atas semangat dari para OMK di paroki dan stasi. Menurutnya, pengalaman itu tentu diharapkan menjadi motivasi untuk membangun karakter dan kualitas iman Katolik yang tangguh. (frangkiwullur)