Airmadidi-Masyarakat Desa Lilang Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara (Minut) punya tradisi unit untuk mengumpulkan seluruh keluarga dan kerabat yang sudah terpisah lama.
Setiap tanggal 2 Januari tahun berjalan, masyarakat desa biasanya bertemu di Pantai Lilang untuk saling memberi salam atas pergantian tahun yang baru bahkan warga desa beramai-ramai mandi di pantai.
Tidak hanya itu, keluarga dan kerabat yang sudah merantau di luar daerah pun, biasanya datang berkumpul di Pantai Lilang setiap hari kedua tahun berjalan.
Oleh pemerintah setempat, tradisi ini kemudian dikemas dalam iven unik bertajuk ‘Marijo Bakudapa di Pante Lilang’ yang artinya Mari Bertemu di Pantai Lilang, yang digelar Senin (2/1/2017), dan turut dihadiri sekitar 3000 orang baik warga desa Lilang maupun warga yang sudah merantau ke luar daerah.
“Acara bakudapa (bertemu) di Pantai Lilang, biasanya dilakukan setiap tanggal 2 Januari dan akhirnya menjadi tradisi warga lokal. Awal mula tradisi ini merupakan kebiasaan para orang tua yang setiap hari kedua saling mengajak saudara, kerabat kenalan dan handai taulan ke pantai Lilang dan mandi bersama. Sambil mandi mereka bercerita melepas rindu dan saling memberi kabar,” kata Hukum Tua Desa Lilang Rolly Rorong.
Menurut Rorong, acara ini sengaja digelar dengan maksud agar seluruh warga kembali dapat menjalin persaudaraan, kekerabatan serta kerukunan.
“Tujuan mereka untuk kembali meluruskan dan membenarkan silsilah keluarga yang ada di Desa Lilang. Antara saudara bersaudara kembali saling mengenal bahkan melepas rindu, amat terlebih mereka yang lama berada di tanah rantau,” imbuh Kumtua yang berharap acara tahunan ini dapat menjadi agenda pariwisata Minut yang bisa menyedot wisatawan.
Turut hadir dalam acara ‘Marijo Bakudapa di Pante Lilang’ Bupati Kabupaten Minahasa Utara Vonnie Aneke Panambunan, Kapolres Minut AKBP Eko Irianto SIK, Kapolsek Kema AKP S Nababan, Anggota DPRD Minut Julita Jouke Karuntu, Plh Camat Kema Richard Dondokambey, Mantan Camat Kema Jack Paruntu SE serta undangan lainnya.
Panambunan dalam acara saat memberikan sambutan mengapresiasi akan acara ini.
“Saya sangat senang melihat kerukunan warga desa Lilang, hendaknya ini terus dijaga dan dipertahankan sehingga akan tercipta terus keamanan dan kenyamanan di tengah kampung ini. Tahun 2017 ini kita jadikan sebagai tahun Kesuksesan, Keberhasilan dan Keberkatan,” ujar Panambunan yang disambut meriah oleh warga yang hadir.
Selain mandi di Pantai Lilang, warga juga menggelar beberapa lomba, antara lain lomba bakar ikan dengan menu ‘dabu-dabu Lilang’ (sejenis olahan cabe rawit yang hanya diiris kasar), titian bambu, lomba pukul bantal dan panjat pinang.
Uniknya semua lomba dilaksanakan di lepas pantai. Semua peserta adalah warga Desa Lilang, baik yang tinggal di desa Lilang maupun yang tinggal di luar desa.(findamuhtar)