Tjahjo Kumolo (foto BeritaManado.com)
Jakarta – Sekjen DPP PDI Perjuangan yang juga ketua tim pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo mengharapkan pertemuan antara Presiden SBY dan Presiden terpilih Jokowi di Bali, Rabu (27/8) akan menghasilkan titik temu yang konkret terkait berbagai hal menyangkut program pemerintahan baru ke depan.
“Semoga pertemuan awal Presiden SBY dan presiden terpilih pak Jokowi ada alternatif pemikiran dan konsensus baru bagi pemerintahan baru yang akan dilantik 20 Oktober,” ujar Tjahjo.
Terkait masalah Bahan Bakar Minyak (BBM), menurut Tjahjo, masih sedang dibahas dengan teliti namun kelihatannya pemerintahan SBY tidak akan mengambil keputusan strategis terkait harga BBM dan kelangkaan BBM dewasa ini.
“Oleh karena itu, dalam postur APBN pemerintahan baru nanti perlu dibuka ruang fiskal yang luas,” kata Tjahjo.
Tjahjo juga memastikan langkah-langkah yang bisa diambil pemerintahan baru Presiden Jokowi akan menghitung waktu yang tepat untuk mengurangi subsidi BBM.
“Hal ini dengan pertimbangan beberapa visi misi bisa jalan, yakni kartu sehat, kartu pintar, dana desa yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.
Berdasarkan catatan Tim Transisi Jokowi-JK setelah mencermati postur RAPBN 2015, akan fokus pada arsitektur kabinet dan lima simulasi tentang penyesuaian harga BBM dan alternatif pembiayaan lain dengan memperlebar ruang fiskal.
“Logika dasar seandainya naik -pengaruh ke inflasi berapa ? berapa jumlah masyarakat yang terkena dampaknya dan biaya sosial yang harus disiapkan Pemerintahan baru. Lalu alternatif penggalian dana lain seandainya BBM tdk dinaikkan,” tandas Tjahjo. (***)